kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Dua bank ini andalkan sektor pariwisata untuk genjot bisnis kartu kredit


Jumat, 01 Maret 2019 / 16:18 WIB
Dua bank ini andalkan sektor pariwisata untuk genjot bisnis kartu kredit


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, perbankan semakin gencar menggenjot bisnis kartu kredit dengan menyasar sektor pariwisata dan travel (leisure). Hal ini terlihat dari banyaknya promosi dan program yang dilakukan bank besar untuk memperbesar transaksi kartu kredit.

Yang terbaru misalnya, PT Bank Mandiri Tbk yang menggandeng Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk menyelenggarakan Japan Travel Fair di Mall Kotakasanblanka, Jakarta 1-3 Maret 2019. Senior Vice President (SVP) Credit Card Group Bank Mandiri Vira Widiyasari mengungkapkan, kerjasamanya dengan JNTO merupakan yang pertama kali diselenggarakan.

Alasan Bank Mandiri memilih Jepang sebagai pusat destinasi dalam acara ini disebabkan permintaan di kawasan ini terbilang besar. Benar saja, data menunjukkan selama tahun 2018 lalu peningkatan wisatawan dari Indonesia ke Jepang meningkat 12,7% secara year on year (yoy) menjadi 400.000 wisatawan.

Vira menjelaskan, acara ini didukung oleh 22 agen perjalanan, lima maskapai penerbangan dan beberapa partner pendukung lainnya. "Nasabah banyak yang memilih destinasi travel ke luar negeri dan Jepang salah saut yang favorit," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/3).

Pihaknya juga menyebut per akhir 2018 lalu transaksi kartu kredit Bank Mandiri di Jepang mengalami peningkatan sebesar 26%. Hal ini pula yang menjadi alasan bagi Bank Mandiri dalam mengadakan Japan Travel Fair.

Vira menuturkan, dalam acara kali ini, nasabah Kartu Kredit maupun Mandiri Debit dapat memperoleh keuntungan tambahan, antara lain tiket dengan harga spesial dengan cashback hingga Rp 5 juta, cicilan 0% hingga 12 bulan, diskon hingga 50% dengan fiestapoin, program #semuadapatbonus, Lelang Fiestapoin dengan Tiket PP ke Jepang dan beragam penawaran menarik lainnya.

Bank berlogo pita emas ini tidak memungkiri kalau sektor leisure memberikan kontribusi besar bagi bisnis kartu kredit Bank Mandiri. Setidaknya 10%-15% transaksi kartu kredit Bank Mandiri bersumber dari sektor leisure sementara yang terbesar masih berasal dari belanja ritel.

"Travel salah satu kontribusi yang bagus, kami intinya ingin memberikan nilai tambah untuk nasabah," katanya. Adapun, tahun ini bank bersandi bursa BMRI ini menargetkan bisnis kartu kredit mampu tumbuh minimal 10%.

Sebagai informasi saja, tahun lalu Bank Mandiri mencatatkan bisnis kartu kredit tumbuh 11,9% secara yoy menjadi Rp 11,5 triliun. Jumlah tersebut menyumbang sebesar 13,2% dari total kredit konsumer yang mencapai Rp 87,4 triliun. Adapun, jumlah kartu kredit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri saat ini mencapai 5,03 juta kartu.

Namun Bank Mandiri bukan menjadi satu-satunya bank yang punya program serupa. Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menggelar Japan Airlines Travel Fair di lokasi yang sama pada 8 Februari 2019. Okki Rushartomo, General Manager Card Business Division BNI mengatakan acara semacam ini memang rutin dilakukan BNI untuk memperluas transaksi.

Sama seperti Mandiri, sektor pariwisata terutama travel menyumbang sebesar 13% dari total transaksi kartu kredit BNI. "Travel memang menjadi transaksi favorit kedua setelah e-commerce," katanya. 

Selain Japan Airlines Travel Fair, BNI juga akan menggelar acara serupa pada kuartal III 2019 mendatang dengan menggandeng beberapa maskapai.

Ada beberapa alasan BNI dalam menjadikan segmen travel sebagai kunci pertumbuhan bisnis kartu kredit. Menurut Okki, saat ini ada pergeseran pengeluaran (spending) nasabah yang cenderung memilih liburan (leisure) dan makan dibandingkan membeli barang. Dus, hal ini membuat permintaan travelling kian menanjak.

Catatan saja, tahun lalu BNI membukukan bisnis kartu kredit naik 7,9% menjadi Rp 12,55 triliun disumbang dari 1,8 juta kartu yang diterbitkan. Realisasi tersebut setara 15,7% dari total kredit konsumer BNI yang menembus Rp 79,73 triliun di periode 2018. Tahun 2019, bank berlogo 46 ini mengincar pertumbuhan dua digit atau 15% dengan mengandalkan sektor e-commerce dan leisure.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×