Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Sementara SMBC merupakan bank dan perusahaan jasa keuangan multinasional yang bermarkas di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini adalah anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG).
SMBC tercatat sebagai bank terbesar ketiga di Jepang dari sisi aset setelah MUFG dan Mizuho Financial Group. Per September 2019, aset SMCB tercatat 182,97 triliun Yen atau US$ 1,66 triliun. Bank ini menghimpun DPK sebesar 115,88 triliun Yen dan menyalurkan kredit 76,70 triliun Yen.
Baca Juga: Bunga turun, siapa bank pemberi bunga deposito tertinggi?
Saat ini, SMBC menjadi pengendali utama PT PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dengan kepemilikan 96,89%. Perusahaan ini menjadi pengendali BTPN setelah PT Tabungan Pensiunan Nasional Tbk resmi merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019 lalu.
Sebelum merger, SMBC memiliki 40,4% saham BTPN dan menggengam 97,63% saham SMBCI.
Saat dikonfirmasi tentang hal ini dan siapa investor Bangkok yang dimaksud, Head of Investor Relations PT Astra International Tbk Tira Ardianti tidak merespon pertanyaan KONTAN.
Meskipun tidak bisa mencampuri keputusan pemilihan investor baru oleh pemegang saham Bank Pertama, namun Slamet bilang, OJK mensyaratkan kepada investor yang akan masuk harus bisa membangun sinergi bisnis di Indonesia.
Salah satunya, harus bisa bangun UMKM di dalam negeri. "Kalau investor berkomitmen untuk mendorong investasi di sektor infrastruktur UMKM, kami akan dukung," ujarnya.
Baca Juga: Bunga Bank Mayora paling tinggi, ini dia bunga deposito terbaru bank
Slamet juga membantah jika ada anggapan yang menyebut OJK tidak mengizinkan investor Singapura masuk mencaplok saham Bank Perrmata tersebut. "Itu tidak benar, kami tidak berhak melarang itu," ujarnya.