Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengaku, menemui dua kendala dalam rencana membentuk empat anak usaha pada 2018 ini.
Salah satu kendalanya, penundaan izin penyertaan modal kementerian BUMN. Penyebabnya, kata Direktur Utama BTN Maryono, karena pemerintah sedang menata ulang anak dan cucu usaha BUMN.
"Kendala kedua adalah belum adanya pemilik perusahaan untuk melakukan due dilligence," kata Maryono, Rabu (31/1).
Sebagai gambaran, tahun ini, BTN berencana membentuk empat anak usaha, yaitu asuransi jiwa, asuransi umum (kerugian), perusahaan pembiayaan, dan manajemen investasi.
Untuk memiliki asuransi jiwa, Bank BTN menyiapkan investasi Rp 150 miliar.
Untuk asuransi umum dan perusahaan pembiayaan, BTN mengganggarkan dana masing-masing sebesar Rp 200 miliar.
Sedangkan untuk perusahaan manajemen investasi BTN menganggarkan dana sebesar Rp 250 miliar.
Untuk mengatasi kendala ini, BTN sudah mempunyai dua strategi. Pertama, adalah dengan mengajukan kembali izin penyertaan modal ke Kementerian BUMN dengan alternatif akusisi. Sedangkan strategi kedua adalah mengkaji ulang calon investor dan akusisi perusahaan anak non BUMN ke kementerian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News