Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANDAR LAMPUNG. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 478 miliar. Angka itu dicapai dalam jangka waktu dua pekan pelaksanaan KUR dengan jumlah debitur mencapai 34.000 nasabah.
Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso menuturkan, realisasi penyaluran KUR di Lampung mencapai Rp 27 miliar yang disalurkan kepada 2.000 nasabah. Sunarso bilang, porsi penyaluran KUR sebesar Rp 21,4 triliun dimaknai perseroan sebagai kepercayaan BRI untuk berkontribusi dalam menumbuhkan perekonomian di tengah-tengah perlambatan ekonomi domestik sebagai akibat dari ketidakpastian ekonomi global.
Saat ini, kata Sunarso, penyaluran kredit korporasi mengalami perlanbatan lantaran terekspose risiko kondisi perlambatan ekonomi internasional. Oleh sebab itu, segmen mikro yang sangat jauh terpapar oleh risiko global, menjadi alternatif untuk kebijakan ekonomi nasional.
"Ketika jalur pertumbuhan ekonomi melalui sgmen korporasi dan juga multinasional company terekspose risiko internasional, segmen mikro menjadi alternatif untuk kebijakan ekonomi nasional, karena risikonya yang jauh terekspose risiko global," ujar Sunarso di Bandar Lampung, Jumat (5/9).
Oleh sebab itu, kata Sunarso, bank dengan kode emiten BBRI ini sangat optimis dapat menyalurkan KUR yang diamanatkan oleh pemerintah sebesar Rp 21,4 triliun sampai dengan akhir tahun 2015. Optimisme BRI ini didasari aset perseroan yang mencapai Rp 747,5 triliun dimana sebesar Rp 587 triliun merupakan kontribusi dari dana pihak ketiga (DPK) masyarakat.
"BRI dipercaya untuk menyalurkan KUR paling besar karena BRI paling siap untuk menyalurkan KUR. Selain jaringan dengan jaringan yang luas yaitu 10.496 kantor cabang dan didukung 175.000 e-channel serta 28.000 mantri untuk salurkan KUR," jelas Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News