kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Dua pertimbangan BNI menurunkan bunga kredit


Rabu, 17 Februari 2016 / 18:14 WIB
Dua pertimbangan BNI menurunkan bunga kredit


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Masyarakat boleh berharap cemas setiap menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Soalnya, RDG akan menentukan bagaimana arah bunga kredit bank ke depan, dengan menetapkan suku bunga acuan alias BI rate.

Namun harapan bunga kredit murah tentu saja jadi keputusan mutlak para bankir. Tak terkecuali Bank Negara Indonesia (BNI). Rico Rizal Budimarmo, Direktur Keuangan BNI menjelaskan, BNI selalu menyesuaikan suku bunga dengan kondisi makro ekonomi.

"Apalagi jika BI rate turun. Karena BI rate merupakan salah satu indikator suku bunga perbankan," terang Rico kepada KONTAN, Rabu (17/2).

Sayang, dalam waktu dekat ini, BNI belum akan menurunkan suku bunga kreditnya. Rico beralasan, perbankan menunggu hasil diskusi tentang penurunan suku bunga, apakah akan dimulai dengan penurunan BI rate atau penurunan special rate bunga deposito.

Yang jelas, selama kondisi makro baik dan BI rate turun, BNI tak perlu waktu lama untuk menyesuaikan bunga kredit. "Karena analisa dan infrastruktur BNI cukup mendukung," tuturnya. Adapun kredit sektor menengah dan ritel jadi yang diutamakan BNI jika akan menurunkan suku bunga kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×