Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital nasional. Gubernur BI, Perry Warjiyo bilang bank sentral telah menyiapkan berbagai strategi dan program telah disiapkan.
“Berbagai program digitalisasi sistem pembayaran, seperti perluasan QRIS, Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dan reformasi regulasi, serta rencana implementasi BI-FAST, terus diakselerasi,” ujar Perry pada Selasa (19/10.
Ia bilang transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh terus. Hal ini seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Tercermin dari nilai transaksi Uang Elektronik (UE) sampai dengan triwulan III 2021 meningkat 45,05% year on year (yoy) menjadi Rp209,81 triliun. BI memproyeksikan transaksi UE meningkat 38,75% yoy hingga mencapai Rp284 triliun sepanjang 2021.
Baca Juga: Tanggapi Pinjol Ilegal, OJK Gerak Cepat Perbaiki Sistem Pinjol
Demikian pula, nilai transaksi digital banking meningkat 46,72% yoy menjadi Rp28.685,48 triliun hingga September 2021. Pencapaian itu diproyeksikan akan terus tumbuh 43,04% yoy mencapai Rp39.130 triliun untuk keseluruhan tahun ini.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dengan pelaksanaan uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos) serta optimalisasi dan percepatan penyaluran bansos,” paparnya.
Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada September 2021 tumbuh 10,44% yoy mencapai Rp 841,73 triliun. Ia memastikan ketersediaan uang di seluruh wilayah Indonesia, dengan penguatan strategi distribusi uang dan pembukaan kembali layanan kas seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di masing-masing daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News