Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Namun Fitch memperkirakan BFI Finance akan memiliki likuiditas yang memadai untuk menyerap dampak dari pendapatan yang lebih rendah dan biaya kredit yang lebih tinggi yang disebabkan oleh pandemi. Marjin BFI Finance lebih tinggi daripada peer-nya, karena merupakan pemimpin pasar dalam segmen pembiayaan mobil bekas.
“Sejalan dengan perkiraan tersebut, BFI Finance telah melakukan manajemen keuangan dan manajemen risiko yang berhati-hati, dimana pencadangan kerugian piutang telah ditingkatkan dari 2,0% di akhir 2019 menjadi 6,0% di akhir semester I tahun 2020. Langkah ini untuk mengantisipasi potensi kerugian piutang yang akan timbul pada semester II,” papar Sudjono.
Baca Juga: Bank BTN mengantongi laba Rp 768 miliar di semester I 2020
Ia mengaku BFI Finance juga memiliki rasio utang atau gearing ratio yang sangat rendah di level 1,7 kali dibandingkan rata-rata industri. Adapun total ekuitas masih besar senilai Rp6,1 triliun atau setara dengan minimal permodalan Bank BUKU III.
“Dengan risiko usaha dan likuiditas yang tetap terjaga pada semester I tahun 2020, BFI Finance juga merupakan salah satu perusahaan publik yang melakukan pembayaran dividen tunai sebesar Rp180 miliar di akhir bulan Juli 2020 secara konsisten seperti di tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Sudjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News