Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendukung penyaluran pembiayaan pada paruh kedua 2020, PT BFI Finance Indonesia Tbk akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 dengan nilai emisi sebesar Rp 500 miliar. Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp8 triliun yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Obligasi ini ditawarkan terdiri dari Seri A berjangka waktu 370 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi dan Seri B berjangka waktu 3 tahun terhitung sejak Tanggal Emisi.
Baca Juga: Optimalisasi digitalisasi, Pegadaian siapkan capex IT Rp 320 miliar tahun ini
“BFI optimis penerbitan Obligasi ini kembali akan mendapat sambutan positif dari pasar, mengingat rekam jejak BFI Finance selama ini yang telah dikenal baik oleh investor dan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan PUB sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014,” ujar Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance, Sudjono dalam keterangan tertulis pada Senin (3/8).
BFI Finance telah melakukan penerbitan Obligasi sejak tahun 2007 dengan total nilai emisi lebih dari Rp11 triliun sampai dengan tanggal 30 Juni 2020. Dari jumlah emisi tersebut telah dilunasi lebih dari Rp8,5 triliun sesuai dengan tanggal jatuh tempo masing-masing Obligasi.
Masa Penawaran Awal Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 telah dimulai dari tanggal 28 Juli 2020 hingga 12 Agustus 2020. Pembayaran dari investor dijadwalkan pada tanggal 7 September 2020 dan Perseroan akan menerima dana hasil emisi Obligasi ini pada tanggal 8 September 2020. Obligasi Berkelanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2020 ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 September 2020.
Perseroan menunjuk lima Penjamin Pelaksana Emisi yang telah dikenal baik untuk penerbitan Obligasi ini, yaitu PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas. Sedangkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ditunjuk sebagai Wali Amanat.
Baca Juga: Laba bersih Bank CIMB Niaga turun 11,2% di semester I-2020
Untuk emisi Obligasi ini, BFI Finance memperoleh hasil pemeringkatan efek jangka panjang dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) dengan peringkat ‘A+(idn)’. Peringkat nasional di kategori ‘A’ menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Sudjono bilang sektor pembiayaan Indonesia memang menghadapi tekanan signifikan dari sisi pertumbuhan bisnis, profitabilitas, dan kualitas aset dari perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19 dan langkah-langkah pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah.
Namun Fitch memperkirakan BFI Finance akan memiliki likuiditas yang memadai untuk menyerap dampak dari pendapatan yang lebih rendah dan biaya kredit yang lebih tinggi yang disebabkan oleh pandemi. Marjin BFI Finance lebih tinggi daripada peer-nya, karena merupakan pemimpin pasar dalam segmen pembiayaan mobil bekas.
“Sejalan dengan perkiraan tersebut, BFI Finance telah melakukan manajemen keuangan dan manajemen risiko yang berhati-hati, dimana pencadangan kerugian piutang telah ditingkatkan dari 2,0% di akhir 2019 menjadi 6,0% di akhir semester I tahun 2020. Langkah ini untuk mengantisipasi potensi kerugian piutang yang akan timbul pada semester II,” papar Sudjono.
Baca Juga: Bank BTN mengantongi laba Rp 768 miliar di semester I 2020
Ia mengaku BFI Finance juga memiliki rasio utang atau gearing ratio yang sangat rendah di level 1,7 kali dibandingkan rata-rata industri. Adapun total ekuitas masih besar senilai Rp6,1 triliun atau setara dengan minimal permodalan Bank BUKU III.
“Dengan risiko usaha dan likuiditas yang tetap terjaga pada semester I tahun 2020, BFI Finance juga merupakan salah satu perusahaan publik yang melakukan pembayaran dividen tunai sebesar Rp180 miliar di akhir bulan Juli 2020 secara konsisten seperti di tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Sudjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News