Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lewat penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Adapun nilai penjaminan KUR yang dibukukan Askrindo pada 2024 sebesar Rp 124 triliun.
“Data ini nasional selama tahun 2024, KUR yang sudah kami jamin Rp 124 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan Askrindo Syafruddin saat mengunjungi UMKM Bakpia Pathuk di Yogyakarta, Sabtu (15/2).
Syafruddin mengatakan bahwa jumlah kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 2,3 juta debitur yang mampu menyerap 3,3 juta tenaga kerja.
Dia menilai hal tersebut menunjukkan bahwa program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah dan didukung oleh Askrindo berdampak dalam meningkatkan kapasitas UMKM.
Dalam penyaluran KUR, Syafruddin menerangkan Askrindo berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin.
Baca Juga: Askrindo Jalin Kerjasama Asuransi Kebakaran Developer dengan Deprindo
Dia menyampaikan kolateral (collateral) merupakan kriteria yang paling sulit dipenuhi oleh UMKM saat mengajukan kredit, dibandingkan 4 kriteria lainnya. Adapun 4 kriteria tersebut, yakni kapasitas rasio utang terhadap pendapatan (capacity), riwayat utang (character), persyaratan bunga dan jumlah pinjaman (condition), serta modal (capital).
“Jadi, Askrindo yang menjamin UMKM tersebut biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank tersebut tidak mau memberikan bantuan teknis. Dengan demikian, Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelasnya.
Syafruddin menyatakan bahwa penyaluran KUR serta dukungan Askrindo sebagai kolateral menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Dia bilang upaya itu juga sebagai salah satu visi pemerintah yang terkandung dalam Asta Cita Nomor 3.
Lebih lanjut, Syafruddin berharap upaya pihaknya tersebut dapat membantu UMKM naik kelas dengan memperluas outlet dan lini penjualan mereka.
“Kami berharap upaya itu bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudian mendukung juga program pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu UMKM yang merupakan penerima KUR serta peserta penjaminan kredit Askrindo adalah Bakpia Pathok 52. UMKM yang terletak di Kluster Sentra Bakpia Pathok Kelompok Sumekar itu mulai mengikuti program penjaminan kredit Askrindo setelah ditawarkan untuk mengambil KUR di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) usai usaha meredup akibat pandemi Covid-19.
"Waktu pandemi Covid -19 benar-benar tidak ada pemasukan, sedangkan karyawan masih butuh memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Pengelola Bakpia Pathok 52 Friska Surya.
Pengelola Bakpia Pathok 52 Friska Surya menyampaikan KUR yang diambil awalnya bernilai Rp 50 juta. Pada akhirnya, dia mengambil hingga 5 kali sejauh ini dengan nilai yang berbeda-beda.
Kini, Friska menyebut usahanya sudah pulih dan kian berkembang. Bahkan, rata-rata produksi yang dihasilkan sudah 4.000-5.000 box per bulan.
"Kini, bisa dapet omzet Rp 70-100 juta per bulan," ucap Friska.
Baca Juga: Askrindo Syariah dan Bank Jatim Kerja Sama Penjaminan Pembiayaan Multiguna
Selanjutnya: Saham-Saham yang Banyak Diborong Asing Sepekan Terakhir, BRIS dan ASII Teratas
Menarik Dibaca: Uniqlo Luncurkan Koleksi Linen Spring/Summer 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News