kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung proyek hijau, Stanchart siapkan pembiayaan US$ 300 miliar hingga 2030


Jumat, 05 November 2021 / 17:41 WIB
Dukung proyek hijau, Stanchart siapkan pembiayaan US$ 300 miliar hingga 2030
ILUSTRASI. Logo Standard Chartered . REUTERS/Bobby Yip/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered (Grup) akan menghentikan pembiayaan terhadap proyek-proyeksi berbasis batubara dan siap melakukan ekspansi pembiayaan sebesar US$ 300 miliar untuk proyek hijau dan ke perusahaan yang melakukan transisi sesuai dengan Perjanjian Paris.   

Sebanyak 33 dari 59 negara tempat Stanchart beroperasi tidak memiliki komitmen untuk mencapai karbon nol bersih pada tahun 2050. Namun, bank ini sudah punya program menekan emisi karbon sebelum mendekati deadline pada 2050.

Stanchart melihat banyak dari negara tersebut yang pertumbuhan ekonominya masih bergantung pada industri padat karbon.  Untuk mencapai transisi yang adil atau trasisi ke target iklim terpenuhi tanpa menghapus peluang negara berkembang, bank menilai dibutuhkan modal dan dukungan khusus.

Oleh karena itu, bank ini akan akan mengarahkan modal ke negara-negara yang memiliki peluang terbesar untuk mengadopsi teknologi rendah karbon, dan mengatasi beberapa tantangan terberat dalam hal pendanaan transisi dan iklim.

José Viñals, Group Chairman, Standard Chartered Group Plc mengatakan, metodologi untuk mencapai emisi karbon ke titik nol pada tahun 2060 dilakukan setelah melanjutkan diskusi dengan nasabah, pemegang saham dan LSM.

Baca Juga: Salurkan pinjaman ke segmen pasar massal, Stanchart gandeng Kredivo

"Kami termotivasi oleh keyakinan bahwa kami dapat dan harus mengatasi kebutuhan dekarbonisasi sebagai akibat dari risiko terkait iklim yang lebih besar, yang meningkatkan biaya pembiayaan dan menghambat prospek ekonomi jangka panjang di pasar negara berkembang,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (5/11).

Perkiraan bank ini, US$ 74,8 miliar aset perseroan atau 77% dari US$ 97,3 miliar total pembiayaan terhadap nasabah korporasi memiliki emisi karbon sebesar 45,2 juta metrik ton pada tahun 2020. Sedangkan 23% sisanya tidak ada data yang akurat terkait emisi karbonnya. 

Standcart akan menghentikan pembiayaan pada perusahaan yang berekspansi di batu bara termal. Selain itu, bank ini juga mengurangi emisi pertambangan batu bara termal yang sudah dibiayai saat ini secara absolut jadi 85% pada tahun 2030. 

Bank ini menargetkan layanan keuangan yang diberikan kepada nasabah yang pendapatannya bergantung pada barubara termal sudah di bawah 5% pada tahun 2030.

Pada akhir tahun 2022, perusahaan ini  berharap semua nasabah di sektor pembangkit listrik, pertambangan dan logam, serta minyak dan gas memiliki strategi untuk mentransisikan bisnis mereka sesuai dengan tujuan Perjanjian Paris.

Stanchart terus mempercepat solusi baru untuk mendukung transisi yang adil di negara-negara tempat bank beroperasi, termasuk membentuk tim percepatan transisi baru untuk mendukung nasabah di sektor dengan emisi tinggi dan meluncurkan produk yang berkelanjutan.

Tim ini akan memberikan keahlian mendalam kepada nasabah Grup di sektor intensif karbon tentang cara mempercepat transisi rendah karbon mereka, serta memberikan alat untuk mengukur kemajuan mereka. 

Standard Chartered akan meluncurkan Pinjaman Pembiayaan Iklim Universal untuk memberi insentif kepada nasabah agar dapat melampaui tingkat dekarbonisasi nasional, serta produk ritel berkelanjutan seperti hipotek hijau di negara-negara utama tempat bank ini beroperasi. 

Selanjutnya: Proyeksi Standard Chartered, harga Ethereum bisa tembus US$ 26.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×