kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-commerce bersaing salurkan pembiayaan produktif


Senin, 01 Februari 2021 / 13:40 WIB
E-commerce bersaing salurkan pembiayaan produktif
ILUSTRASI. Warga bertransaksi di stan Bukalapak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama 3 menit 50 detik, pemilik Fragia_store, Ria Fransisca berceria panjang lebar mengenai alasan ia mengajukan modal usaha dari platform Modalku melalui e-commerce. Hal ini terungkap dalam tayangan youtube Modalku berjudul Cerita UMKM Modalku, yang rilis pada Maret 2020 lalu.

Mulanya Ria menjalani bisnis dekorasi dan perlengkapan fesyen sejak duduk di bangku sekolah menengah. Dengan modal tekad, wanita berambut panjang belajar berdagang dengan menjajakan produknya ke rumah - rumah warga hingga toko - toko. Ia juga memasarkan produknya di garasi rumah seperti showroom kecil.

Seiring waktu, usahanya mulai berkembang. Bahkan, berbagai produknya berhasil ia pasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Tak puas sampai situ, ia ikut terjun langsung memasarkan produknya hingga ke luar pulau Jawa untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Namun saat memasuki usia kehamilan, ruangnya geraknya menjadi terbatas. Kondisi ini tidak memungkinkan ia bekerja terlalu keras seperti sebelumnya. Tak putus asa, ia terbesit ide untuk menjualkan produknya ke platfom e-commerce. Sambil belajar pelan - pelan, ternyata usahanya membuahkan hasil.

Dengan berjualan melalui e-commerce, ia memperoleh banyak kemudahan karena bisa menjangkau pasar secara luas, serta tidak perlu mengeluarkan bajet besar untuk mendirikan toko. Bahkan ia bisa memonitor seluruh bisnisnya walaupun sedang berada di rumah.

Baca Juga: Hingga akhir 2020, OVO salurkan dana insentif Kartu Prakerja kepada 1,6 juta penerima

Seiring waktu usahanya bertambah besar, sehingga ia membutuhkan modal lebih. Secara kebetulan, ia mendapatkan notifikasi dari e-commerce bahwa dia memenuhi syarat mendapatkan pinjaman dari Modalku. Tanpa berpikir panjang, wanita yang awalnya berdagang hordeng ini langsung ajukan pinjaman.

Proses pengajuan dinilai mudah karena hanya mengisi data dari KTP dan NPWP. Kemudian Modalku menyetujui pinjaman karena rating tokonya di e-commerce masuk kategori baik. Baik dari pengajuan pinjaman sampai cair juga hanya menghabiskan waktu kurang dari dua minggu. Setelah cair, ia gunakan untuk modal usaha serta menambah variasi produk.

Ria adalah salah satu pedagang online yang membutuhkan pemodalan. Masih ada 15 juta penjual barang melalui internet atau 12% dari total pekerja secara keseluruhan berdasarkan riset Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019.  Dengan potensi yang besar itu, e-commerce bersaing menyalurkan pembiayaan produktif seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada dan Shopee.

Bagi industri keuangan, pasar e-commerce menggiurkan. Biasanya pihak e-commerce sudah memiliki catatan berapa mitra mereka yang beromzet besar dan siapa saja yang mampu membayar cicilan. Dengan data awal ini, risiko kredit bermasalah (NPL) bisa diminimalisir.

Bukalapak menyediakan fitur Buka modal yang membantu pelapak mendapatkan bantuan modal kerja dari lembaga pembiayaan seperti Akseleran, Investree, Modalku, Koinworks, dan Bank Mandiri. Saat ini sudah ribuan pelapak yang mendapatkan modal usaha dari Bukalapak.

“Jumlah pembiayaan produktif yang berhasil disalurkan kepada mereka mencapai puluhan miliar,” kata Dhinda Arisyia, Head of Invesment & Financing Solutions Bukalapak, kepada Kontan, senin (5/1).

Nilai pinjaman yang diberikan dari Rp 2 juta – Rp 2 miliar dengan bunga mulai dari 0,9% per bulan. Periode cicilan mulai dari 6 hingga 24 bulan. Sementara syarat pengajuan pinjaman yaitu warga negara Indonesia (WNI), terdaftar sebagai pelapak minimal 6 bulan, transaksi penjualan minimal Rp 2 juta per bulan dalam 6 bulan terakhir.

Mayoritas pelapak yang memanfaat pinjaman tersebut berasal dari dari sektor elektronik seperti telepon genggam, fesyen, sepeda motor, dan perlengkapan hobi. Dari kerja sama tersebut, Bukalapak mendapatkan pemasukan tambahan melalui sistem bagi hasil dengan mitra.

Tak mau kalah, Shopee juga menggandeng Modalku, Koinworks, Bank BRI dan Bank Mandiri untuk menyediakan pembiayaan produktif. Nilai pinjaman dan bunga beragam tergantung kebijakan masing – masing perusahaan. Semisal, Modalku sediakan pinjaman Rp 5 juta – Rp 250 juta dengan tenor hingga satu tahun dan bunga 1,17% - 2,6% per bulan.

Senada dengan Bukalapak, Shopee juga mensyaratkan peminjam sudah terdaftar sebagai pelapak minimal 6 bulan dengan minimal transaksi yang beragam tiap mitra dari Rp 2 juta – Rp 5 juta pe bulan. Sedangkan ketetapan bunga dan nilai pinjaman disesuaikan dengan ketentuan masing – masing perusahaan.

Tidak berbeda jauh, Lazada menggandeng beberapa mitra pembiayaan yaitu Danamerdeka, Koinworks serta Alumak, Danabijak serta BFI Finance dengan bunga dan nilai pinjaman yang beragam. Bagi penjual yang memenuhi persyaratan, rata – rata permohonan pinjaman disetujui dalam waktu 48 jam.

Baca Juga: Sederet modal ventura ini bakal makin rajin mendanai start up

Sementara Tokopedia telah memberikan akses pendanaan bagi UMKM sejak 2017. Perusahaan menggandeng 24 mitra seperti BFI Finance, BRI Mandiri, Koinworks, Modalku dan lainnya. VP Fintech and Payment Tokopedia Vira Widyasari bilang, pedagang online bisa memanfaatkan fitur Modal Toko untuk tambahan modal usaha hingga Rp 300 juta. Bunga yang ditawarkan tergantung profil risiko peminjam.

“Proses persetujuan pinjaman diproses dalam hitungan menit. Jika sudah disetujui dan ditandatangani digital oleh pengguna, pinjaman akan masuk ke saldo penghasilan Tokopedia secara real time dan bisa langsung ditarik ke rekening pribadi,” kata Vira.

Sejumlah perusahaan fintech mengaku diuntungkan melalui kerja sama tersebut. Misalnya saja, Modalku yang telah memberikan pendanaan lebih dari Rp 1 triliun kepada sekitar 30.000 pedagang online di Indonesia. Modalku menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan hingga Rp 250 juta kepada pedagang online.

"Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, mulai dari 2% per bulan dan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing pengusaha," kata Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya.

Koinworks juga sudah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 2,5 triliun kepada pelaku UMKM sampai akhir 2020. Rata-rata penyaluran dana sebesar Rp 200 miliar - Rp 300 miliar setiap bulan setelah kebijakan pembatasan sosial dilonggarkan.

Nilai penyaluran itu hampir menyamai angka penyaluran sebelum masa Covid-19. Vice President Marketing KoinWorks, Frecy Ferry Daswaty mengatakan, sekitar 15% dari total penyaluran pinjaman berasal dari platform e-commerce.

Hingga kini Koinwork memiliki 173.000 peminjam. Sekitar 70% di antaranya merupakan segmen UMKM digital. Koinwork menyediakan fasilitas pinjaman bernama KoinBisnis mulai dari nilai Rp 5 juta-Rp 2 miliar. Rata-rata pinjaman yang diajukan peminjam senilai Rp 169 juta dengan bunga 0,75% hingga 1,67%.

Ketua Umum Indonesian e-Commerce Association (IDeA) Bima Laga menyambut baik segala bentuk kerja sama yang bisa membantu pengembangan usaha pedagang online. Dengan begitu, persaingan antar e-commerce dalam bisnis pinjaman produktif sebagai sesuatu yang wajar.

“Kami melihat tingkat persaingan yang lebih kompetitif, namun sisi positifnya tentu mampu mempercepat pertumbuhan usaha di sektor UMKM,” ungkap Bima.

Melalui kerja sama tersebut, ia memproyeksi pembiayaan yang disalurkan ke UMKM akan besar. Di sisi lain, pelaku usaha bisa mengembangkan usahanya melalui satu pintu mulai dari membuka toko online, bantuan promosi, brand awareness, pelatihan serta permodalan melalui e-commerce.

Terlebih, e-commerce memiliki keunggulan dibandingkan bank. Jika bank masih menunggu kelengkapan data profil dari calon debiturnya, e-commerce bisa melakukan penilaian kredit secara langsung menggunakan big data dan kecerdasan buatan. Alhasil, waktu persetujuan permohonan kredit lebih cepat.

“Platform e-commerce juga bisa langsung memantau perkembangan usaha merchant yang mengajukan kredit,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Modal ventura mulai agresif mendanai start up tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×