kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Efek Kebijakan Trump, OJK Pastikan Likuiditas Valas Perbankan Aman


Selasa, 08 April 2025 / 19:17 WIB
Efek Kebijakan Trump, OJK Pastikan Likuiditas Valas Perbankan Aman
ILUSTRASI. Efek kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump telah berdampak pada nilai tukar rupiah yang melemah. KONTANCheppy A. Muchlis


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump telah berdampak pada nilai tukar rupiah yang melemah menjadi Rp 16.891 per dolar AS pada Selasa (8/4). Hal tersebut pun menimbulkan kekhawatiran terhadap likuiditas valas perbankan.

Jika mengacu data Bank Indonesia (BI), simpanan valas di perbankan dalam bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) sejatinya masih memiliki laju pertumbuhan yang baik. Di mana, DPK valas perbankan pada periode Februari 2025 senilai Rp 1.317,5 triliun.

Pada periode Februari 2025, pertumbuhan DPK valas ini mencapai 4,2% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya sekitar 3,9% YoY.

Baca Juga: Bank Mandiri Sebut DHE SDA Bisa Tambah Likuiditas Valas Hingga Dorong Perekonomian

Sejalan dengan data tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan sejauh ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Komite

Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terkait masalah ini. Di mana, dari koordinasi tersebut, likuiditas valas di perbankan dinilai tergolong aman.

Dalam hal ini, Dian menilai DPK valas yang dimiliki oleh bank juga masih mampu untuk menyalurkan kredit valas. Menurutnya, itu terlihat dari Loan to Deposit Ratio yang terjaga.

“Jadi kalau misalnya sejauh ini kita melihat net open position-nya juga masih aman,” ujarnya saat ditemui setelah sarasehan bersama Presiden Prabowo, Selasa (8/4).

Baca Juga: Perbankan Optimistis Kebijakan Baru DHE SDA Akan Dongkrak Likuiditas Valas

Lebih lanjut, Dian bilang hal tersebut bukan berarti akan membuat OJK berdiam diri. Sebab, ia menegaskan di kondisi saat ini, OJK bersama KSSK justru akan meningkatkan koordinasi yang ada.

Di sisi lain, ia melihat BI juga sudah siap melakukan intervensi jika nantinya KSSK  melihat likuiditas valas ini memang sedang tidak baik-baik saja.

“Tapi sejauh ini saya menangkap dari data yang ada, belum ada kebutuhan itu,” pungkasnya.

Selanjutnya: Kebijakan Tarif Trump Tekan Pasar Saham, Ini Respon BPJS Ketenagakerjaan

Menarik Dibaca: Perusahaan Berlomba Adopsi PC AI, AMD Beberkan Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×