Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah laju pertumbuhan kredit yang masih melambat, tampaknya penyaluran pembiayaan syariah justru tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan bank konvensional.
Hal ini tecermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan syariah mencapai 8,31% secara tahunan (YoY) per Juli 2025. Padahal, laju pertumbuhan kredit perbankan hanya tumbuh 7,03% YoY.
Fakta ini menandakan bahwa sektor syariah memiliki daya dorong tersendiri yang membuatnya lebih resilien dan bahkan lebih ekspansif dibanding industri perbankan secara umum.
Pengamat ekonomi syariah sekaligus Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat membeberkan beragam faktor dan sentimen yang menyebabkan pembiayaan syariah bisa terus tumbuh.
Pertama, yakni daya tarik cicilan tetap. Menurut Sutan, produk syariah seperti akad murabahah dan ijarah menawarkan cicilan tetap hingga akhir tenor.
”Di tengah tren bunga kredit konvensional yang turun tetapi sangat lambat, model cicilan tetap menjadi nilai tambah bagi rumah tangga, khususnya untuk KPR iB, pembiayaan pegawai/payroll, kendaraan, dan emas. Bagi nasabah, kepastian cicilan ini lebih mudah diprediksi dan dianggap lebih terjangkau,” kata Sutan kepada Kontan, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga: Ditopang Segmen Konsumsi, Pertumbuhan Pembiayaan Syariah Ungguli Bank Konvensional
Selain itu, adanya kebijakan makroprudensial yang mana BI memperkuat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) hingga 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2025. Insentif ini diarahkan khusus ke sektor-sektor prioritas seperti perumahan, konstruksi, UMKM, pariwisata & ekonomi kreatif, serta pembiayaan hijau. Ini juga turut memperluas ruang likuiditas bagi bank syariah untuk menyalurkan pembiayaan.
Faktor ketiga yakni ekosistem syariah yang makin luas. Menurut pantauan Sutan, tak hanya di sektor perbankan saja, tetapi inudtsri industri multifinance syariah juga bertumbuh. OJK mencatat piutang pembiayaan syariah multifinance naik 9,6% YoY per Juni 2025, terutama dari pembiayaan otomotif dan barang konsumtif.
Faktor keempat adalah kualitas aset perbankan syariah yang terjaga. Serta kelima, penguataan kelembagaan dan regulasi.
“OJK tengah mendorong proses spin-off unit syariah asuransi dan membentuk Komite Pengembangan Keuangan Syariah (KPKS). Penguatan arsitektur kelembagaan ini semakin meningkatkan kepercayaan publik dan investor terhadap industri keuangan syariah,” lanjutnya.
Sutan kemudian bilang bahwa segmen pembiayaan yang jadi penopang pembiayaan syariah ialah segmen konsumer yang meliputi KPR iB, pembiayaan pegawai, kendaraan, hingga cicil/gadai emas. Bahkan, dicatatnya pula pembiayaan kendaraan listrik tercatat melonjak signifikan.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan UMKM Bank BJB Syariah Tumbuh 218% pada Juli 2025
Selain itu ada segmen perumahan dan konstruksi, segmen UMKM melalui KUR Syariah yang terus berkembang, dan sektor produktif lain seperti perdagangan, manufaktur, dan transportasi.
"Ke depan, konsistensi penyaluran ke sektor prioritas, terutama KPR, UMKM, dan pembiayaan hijau, akan menjadi kunci menjaga momentum positif ini," pungkasnya.
Kinerja Perbankan Syariah
Kinerja positif ini juga diamini oleh sejumlah perbankan syariah. PT Bank Syariah Indonesia Tbk, misalnya. Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar bilang bahwa penyaluran pembiayaan di BSI hingga pertengahan tahun ini terus menunjukkan tren yang positif.
Wisnu bilang pertumbuhan pembiayaan di BSI stabil dan meningkat didominasi segmen-segmen yang resilience, salah satunya segmen konsumsi.
“Pertumbuhan pembiayaan BSI yang stabil dan meningkat didominasi segmen-segmen yang terbukti resilience dan memiliki kecenderungan tahan terhadap inflasi, salah satunya segmen pembiayaan konsumer,” kata Wisnu.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Optimistis Penyaluran Pembiayaan Tetap Tumbuh di Semester II
Selain itu, PT Bank BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan positif pada seluruh segmentasi pembiayaan di periode Juli 2025 ini. Direktur BCA Syariah Pranata membeberkan bahwa per Juli 2025, penyaluran pembiayaan di BCA Syariah tumbuh 25,1% YoY dengan nilai mencapai Rp 11,9 triliun.
Mendapati kinerja yang tumbuh apik, Pranata optimistis penyaluran pembiayaan di BCA Syariah dapat tumbuh double digit hingga akhir tahun nanti.
“Kami tetap optimis total penyaluran pembiayaan dapat tumbuh mencapai kisaran 13%-15% secara full year di akhir tahun ini,” kata Pranata.
Optimisme yang sama juga datang dari PT Bank KB Bukopin Syariah. Sekretaris Perusahaan KB Bank Syariah Umar Hasni menegaskan bahwa bank masih optimistis membidik pertumbuhan pembiayaan mencapai 8% YoY di akhir tahun.
Umar menyebut, hingga kini penyaluran pembiayaan di KB Bank Syariah paling banyak mengalir pada segmen pendidikan dan kesehatan yang menjadi fokus utama.
“Untuk penyaluran pembiayaan, target KB Bank Syariah masih di angka 8% YoY. Segmen pendidikan dan kesehatan yang masih menjadi pilihan utama di KB Bank Syariah,” tandasnya.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan di BCA Syariah Tumbuh 25,1% di Juli 2025
Selanjutnya: CNBM Siap Berkolaborasi Mendukung Visa Indonesia Emas 2045
Menarik Dibaca: Promo Sociolla Road to 9.9 Periode 1-8 September 2025, Serum-Parfum Diskon hingga 60%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News