Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank BNI Syariah mencatatkan kinerja yang cukup bagus pada 2016, meski tahun lalu penuh ketidakpastian dan ekonomi masih lambat berjalan. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih BNI Syariah yang mencapai Rp 277,3 miliar atau naik 21,38% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kenaikan ini karena pendapatan bagi hasil melebihi biaya operasional. Selain itu menurut Imam Teguh Saptono, Direktur Utama BNI Syariah, pengembangan bisnis termasuk produk jasa dan layanan juga turut mendongkrak laba.
“Pengembangan bisnis ini termasuk produk jasa dan layanan baik pembiayaan produktif maupun konsumtif serta dana murah,” ujar Imam dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2).
Dari sisi intermediasi, BNI Syariah selama 2016 mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 20,49 triliun atau naik 15,35% yoy. Pembiayaan konsumtif berkontribusi 53% dari total portofolio. Kemudian disusul sektor lain seperti ritel, komersial dan mikro masing masing sebesar 22%, 16% dan 5%. Namun, BNI Syariah juga mencatat porsi pembiayaan bermasalah sebesar 3%.
Dengan kenaikkan kinerja ini, aset BNI Syariah tumbuh 23,01% yoy menjadi Rp 28,3 triliun. Pertumbuhan aset ini juga didukung oleh kenaikan DPK sebesar 25,4% yoy menjadi Rp 24,2 triliun.
Pada tahun ini, BNI Syariah akan meningkatkan kinerja dengan membuka tiga kantor cabang baik di wilayah barat, timur dan Jabodetabek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News