kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonomi bangkit, undisbursed loan perbankan bakal menyusut


Rabu, 24 Maret 2021 / 07:50 WIB
Ekonomi bangkit, undisbursed loan perbankan bakal menyusut


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Ekonomi bakal bangkit, perbankan optimistis penyaluran kredit pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2020. Begitupun dengan fasilitas kredit yang belum ditarik alias undisbursed loan bakal menyusut tahun ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, misalnya, mencatatkan hingga Januari 2021, undisbursed loan mencapai Rp 171,3 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan nilai kredit yang belum ditarik itu turun 8,6% secara year on year (YoY).

“Penurunan ini bisa menjadi indikator yang cukup positif bagi ekonomi karena debitur mulai menarik pinjaman. Baik untuk merealisasikan rencana bisnis maupun untuk menjaga kelangsungan usaha,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Selasa (23/3).

Bank Mandiri memperkirakan kondisi ekonomi mulai tumbuh positif pada kuartal pertama 2021. Hal ini ditopang upaya pemerintah dalam meningkatkan Indeks Keyakinan Konsumen melalui optimisme terkait keberhasilan proses vaksinasi dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Permintaan kredit perbankan naik secara bertahap

“Kami berharap implementasi program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan lancar agar kondisi ekonomi Indonesia kembali pulih dan permintaan kredit kembali bangkit. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kredit, ekspansi kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer,” kata Rudi.

Selain itu, Bank Mandiri juga menyalurkan kredit kepada sektor yang masih memiliki prospek positif. Maupun sektor yang relatif telah recovery lebih cepat seperti sektor telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan dan agrikultur.

“Juga mempertimbangkan sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah Indonesia dan memperhatikan proyek strategis nasional sebagai salah satu motor perekonomian daerah,” tambah Rudi.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga optimistis ekonomi akan bergulir lagi tahun ini seiring program vaksinasi yang tengah berjalan.

“Maka perekonomian akan bangkit sehingga undisbursed loan industri perbankan akan membaik. BRI akan terus menyasar segmen UMKM sebagai fokus utama perseroan, dengan menyasar sektor sektor yang tetap tumbuh di tengah pandemi seperti pangan, pertanian, alat kesehatan dan obat obatan,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id.

Ia menyebutkan, undisbursed loan BRI pada akhir Desember 2020 turun 4,95% yoy menjadi Rp 123,6 triliun, dibandingkan akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 130 triliun. Hal ini sejalan dengan kembalinya aktivitas ekonomi di masyarakat yang terus menggeliat.

Sedangkan Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim bilang, hingga akhir tahun lalu undisbursed loan BCA mencapai Rp 254 triliun. Ia mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan.

“Hal ini sejalan dengan adanya pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020, secara konsolidasi total kredit BCA tercatat sebesar Rp 588,7 triliun atau melemah 2,5% yoy,” tuturnya.

Berdasarkan data Otoritas  Jasa Keuangan (OJK) total fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik atau undisbursed loan mencapai Rp 1.643,28 triliun di tahun lalu. Nilai itu meningkat 2,5% dibandingkan posisi yang sama di 2019 sebesar Rp 1.603,19 triliun.

Selanjutnya: Sri Mulyani proyeksikan ekonomi di kuartal I-2021 minus 1% hingga minus 0,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×