kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ekonomi lesu, laba bank syariah cuma tumbuh 0,97%


Rabu, 01 Juli 2015 / 15:43 WIB
Ekonomi lesu, laba bank syariah cuma tumbuh 0,97%


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Industri perbankan syariah juga terkena dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Ini terlihat dari perolehan laba bersih perbankan syariah yang hanya tumbuh 0,97% secara year on year (yoy) pada April 2015.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2015, laba bersih Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) hanya mencapai Rp 1,04 triliun. Jumlah ini meningkat sedikit sekali sebesar 0,97% secara yoy dibanding April 2014 yang mencapai Rp 1,03 triliun.

Menurut Erik Sugandi, pengamat perbankan, kondisi ini tak berbeda jauh dengan kondisi yang dialami industri perbankan konvensional. "Apalagi pasar perbankan syariah di Indonesia masih sangat terbatas. Sehingga persaingan memperebutkan dana pihak ketiga (DPK) di antara perbankan syariah lebih ketat lagi yang berujung peningkatan biaya dana," kata Erik di Jakarta Senin (29/6).

Situasi ini ditambah jaringan bisnis dari industri perbankan syariah belum seluas yang dimiliki industri perbankan konvensional. Jika perbankan konvensional saja kesulitan menggenjot pertumbuhan kredit, situasi lebih berat dirasakan oleh industri perbankan konvensional.

"Tentu akan sulit sekali bagi perbankan syariah memaksimalkan pertumbuhan pembiayaan ditengah situasi seperti saat ini," pungkas Erik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×