kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Ekonomi melandai, likuditas perbankan diprediksi bakal membaik


Kamis, 12 Desember 2019 / 16:46 WIB
Ekonomi melandai, likuditas perbankan diprediksi bakal membaik
ILUSTRASI. Ekonom PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Wisnu Wardana menilai likuiditas perbankan bakal membaik tahun mendatang


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Wisnu Wardana menilai likuiditas perbankan bakal membaik tahun mendatang. Kondisi ekonomi yang diprediksi masih landai jadi alasannya.

“Perlambatan ekonomi cenderung akan membuat baik perusahaan maupun masyarakat menahan ekspansi dan konsumsi sehingga pertumbuhan kredit juga akan lambat,” katanya di Jakarta, Kamis (12/12).

Baca Juga: Tertinggi 6,8%, berikut penawaran bunga deposito bank di awal pekan ini

Ekspansi industri dan konsumsi masyarakat yang tertahan ini yang dinilai Wisnu bakal meningkatkan jumlah simpanan di perbankan sehingga bakal melonggarkan loan to deposit ratio (LDR).

Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelang akhir tahu seiring dengan perlambatan kredit LDR perbankan memang cenderung melonggar. Per Oktober 2019 sebesar 93,26%, sementara pada Januari 2019 lalu mencapai 93,97%, dan mencapai tingkat tertinggi pada Juni 2019 lalu sebesar 94,98%.

Baca Juga: BRI tawarkan bunga deposito 6,3%, BNI cuma 5,1%

Meskipun likuiditas bakal mulai longgar, perbankan mesti tetap berhati-hati menyalurkan kredit. Sebab, ia menilai lemahnya ekonomi dapat memicu tingginya resiko kredit.

“Ada ketakutan pertumbuhan ekonomi berada di bawah 5%, sehingga perbankan terus didorong untuk menyalurkan kredit. Namun ini tidak bisa dipaksa, karena dapat meningkatkan loan at risk,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×