kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonomi melemah, perbankan meningkatkan efisiensi


Rabu, 04 September 2013 / 11:06 WIB
Ekonomi melemah, perbankan meningkatkan efisiensi
ILUSTRASI. Indonesia Investment Autority (INA) penting dalam upaya pembiayaan proyek strategis nasional bidang infrastruktur.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Industri perbankan bertekad menekan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada semester kedua tahun ini. Langkah efisiensi ini demi menjaga laba perbankan di tengah tertahannya laju kredit dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Per Juni 2013, rasio BOPO industri perbankan sebesar 74,66%. Angka ini cuma beringsut tipis dibandingkan Juni 2012 sebesar 74,68%.

Salah satu bank yang siap menggeber efisiensi adalah Bank Bumi Arta. Direktur Utama Bank Bumi Arta, Wikan Aryono, menyatakan bank ia komandani akan meningkatkan produktivitas cabang yang sudah ada, ketimbang membuka cabang baru,  tapi tak menyerap produktivitas. "Kami menargetkan rasio BOPO di bawah 80% atau sekitar 78% pada akhir tahun 2013," ungkap Wikan.

Per Juni 2013, rasio BOPO Bumi Arta sebesar 80,75%, naik 3,72% ketimbang periode sama tahun lalu 77,03%. Ini karena biaya operasional untuk tenaga kerja naik 21% year on year (yoy) menjadi

Rp 42,4 miliar, serta kenaikan beban promosi 119% (yoy) menjadi Rp 772 juta. "Ke depan kami mencoba bisnis branchless banking untuk efisiensi cabang," ujar Wikan.

Bank Ekonomi Raharja juga menerapkan efisiensi pemakaian listik, kertas dan tinta. Bank ini juga siap menggenjot kinerja cabang baru dan relokasi untuk mengguyur kredit dan sumber dana.

Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi Raharja, Gimin Sumalim, mengatakan pihaknya juga menggandeng jaringan ATM seperti ATM Bersama dan Prima untuk mengurangi biaya pengeluaran  ATM. Bank Ekonomi akan menggenjot produktivitas kantor cabang dari total 101 cabang per Juni 2013. "Kami menambah cabang dan merelokasi cabang untuk efektivitas bisnis," ucap dia.

Sedangkan BNI Syariah menargetkan penurunan BOPO menjadi 83% pada akhir tahun ini. Per semester I 2013, rasio BOPO bank ini di level 83% atau turun 2% (yoy). "Kami mempunyai target jangka panjang, menurunkan BOPO pada level 70% di tahun 2014 mendatang," kata Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono.

t;Realisasi branchless banking baru akan mulai pada tahun 2015 mendatang," kata Ferdian.

Edhie Haryanto Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, berharap branchless banking bisa meningkatkan tabungan dan menjaring nasabah lebih banyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×