Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) diproyeksi akan tumbuh cerah tahun ini. Hal ini sejalan dengan pemulihan ekonomi dan neningkatnya daya beli masyarakat sehingga menopang pertumbuhan bisnis ini.
Bank DBS misalnya, optimis penyaluran kredit tahun ini bisa tumbuh double digit, termasuk KTA. Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan pertumbuhan itu akan didorong oleh pemulihan eskonomi dan akselerasi digitalisasi.
"Targetnya, double digit dari sisi aset. Dengan beralihnya kondisi dari pandemi ke endemi kembali new normal Covid-19, bukan mustahil kami bisa meraih double digit secara aset loan," kata Rudy di Jakarta, Rabu (20/7).
Baca Juga: Berharap Ekonomi Terus Membaik, Bank Permata Targetkan KTA Tumbuh 50% di 2022
Bank Permata juga optimis bisnis KTA akan tumbuh optimal. Division Head Unsecured Lending (Credit Card & Personal Loan) PermataBank Sandra Monica Therik berharap, PermataKTA bisa tumbuh 50% yoy pada 2022 dengan membidik target pasar yang lebih luas.
Untuk mencapai target itu, Bank Permata meluncurkan inovasi terbarunya untuk produk PermataKTA. Melalui fitur ini, proses persetujuan dan pencairan dana dari PermataKTA akan lebih cepat melalui aplikasi digital banking PermataMobile X.
"Kami berkomitmen untuk terus memperluas segmen dan memperdalam hubungan dengan nasabah, melalui pemanfaatan mitra ekosistem, produk dan jasa perbankan digital yang inovatif," terang Sandra.
Saat ini, masyarakat mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Pada saat yang sama, permintaan akan dana cepat semakin meningkat dan membuka peluang pinjaman dan kredit. Sehingga kebutuhan finansial juga ikut naik untuk memenuhi gaya hidup mereka.
Tak berbeda, Bank CIMB Niaga optimistis KTA bisa tumbuh 50% yoy pada 2022. Untuk itu, perusahaan akan fokus pada cross sales strategi kepada nasabah existing Bank.
Selain itu, Direktur Bank CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan, perusahaan juga akan melakukan kolaborasi dengan P2P lending untuk memberikan layanan keuangan yang lebih inklusif kepada nasabah.
"Permintaan KTA konsisten mengalami peningkatan setiap tahun seiring dengan perkembangan teknologi digital yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi," jelas dia.
BNI juga optimistis akan prospek bisnis KTA pada semester II 2022 karena membaiknya daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi yang mendorong permintaan payroll loan.
Baca Juga: Simak Tips Ini agar Proposal Kredit Disetujui Bank
Pada Mei 2022 saja, Produk KTA BNI meraih pertumbuhan 20,8% yoy ditopang oleh penyaluran kredit pada selected institusi dan juga segmen nonpayroll based melalui BNI Paylater.
Saat ini BNI tengah mengoptimalkan akuisisi nasabah pada segmen non payroll based melalui BNI Paylater. Kemudian fokus ekspansi pada segmen low risk dengan menjaring nasabah-nasabah melalui institusi terplih seperti BUMN dan BUMD.
Kemudian swasta, maupun Kementerian terpilih yang menggunakna payroll di BNI dan menawarkan suku bunga dan fitur yang bersaing. Stretagi penyaluran tersebut juga mengoptimalkan berbagai kemudahan.
"Salah satunya dengan optimalisasi pengajuan lewat e-Form untuk memudahkan pengajuan dan meningkatkan jumlah incoming aplikasi," terang Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News