kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonomi nasabah terganggu, penarikan kendaraan oleh multifinance masih marak


Selasa, 27 Juli 2021 / 15:28 WIB
Ekonomi nasabah terganggu, penarikan kendaraan oleh multifinance masih marak
ILUSTRASI. Penjualan motor bekas di kawasan Rawa?Belong, Jakarta, Senin (20/7/2020). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penarikan unit kendaraan nasabah yang dilakukan oleh perusahaan multifinance memang masih banyak terjadi. Hal tersebut dikarenakan gagal bayar yang dilakukan nasabah terlebih di kondisi pandemi covid-19 yang berdampak pula pada kemampuan bayar.

Ambil contoh, PT CIMB Niaga Auto Finance yang mengaku telah melakukan penarikan unit kendaraan sejumlah 483 unit hingga Juni ini. Angka tersebut naik dari periode yang sama di tahun lalu yang jumlahnya hanya mencapai 327 unit kendaraan.

“Jadi ada peningkatan pengembalian unit nasabah sebanyak 156 hingga periode Juni 2021. Per bulan rata-rata ada di kisaran 75 hingga 100 unit,” ujar Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman kepada KONTAN, Selasa (27/7).

Baca Juga: PPKM diperpanjang, kemampuan bayar nasabah multifinance bisa terdampak

Setelah dilakukan penarikan, Ristiawan bilang biasanya unit yang sudah dikembalikan terhadap akan dijual secara lelang terbuka yang dilakukan oleh balai lelang baik secara fisik atau dilakukan secara lelang online. Dari total penarikan tadi, 420 unit dijual secara lelang offline sedangkan 63 unit lainnya dilakukan secara online.

Dari unit yang sudah berhasil dijual secara lelang, Ristiawan menyebut  hasilnya dapat menutup sisa hutang nasabah dan tercatat sebagai pelunasan sehingga tidak akan tercatat lagi dalam nilai NPF. Oleh karena itu, ia bilang CNAF masih mampu menjaga NPF di level 1,43% di Juni lalu.

“Karena kita melakukan asesmen cukup ketat untuk profil nasabah, maka kebanyakan penarikan dilakukan atas kesepakatan bersama. Mereka memilih mengembalikan unit dulu dan nanti saat pandemi sudah mereda mereka akan mengajukan kredit kembali,” jelas Ristiawan.

Ada juga Mandiri Utama Finance (MUF) yang kini setiap bulannya rata-rata melakukan penarikan kendaraan sebanyak 900 unit. Hanya saja, jumlah ini dinilai masih berada di level yang sama dengan bulan-bulan sebelumnya yang berarti tidak ada peningkatan maupun penurunan.

Baca Juga: Kredit Bank Jago tumbuh pesat sepanjang semester I-2021, ini penopangnya

“Unit-unit yg sudah ditarik tersebut selalu dilelang untuk menjaga proses yang memenuhi compliance dan transparansi,” ujar Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja.

Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim juga turut berpendapat kalau pihaknya terkadang masih banyak mengalami kesulitan untuk melakukan penarikan kendaraan bermotor.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×