CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.170   -44,98   -0,62%
  • KOMPAS100 1.096   -6,56   -0,60%
  • LQ45 873   -3,12   -0,36%
  • ISSI 217   -1,51   -0,69%
  • IDX30 447   -1,07   -0,24%
  • IDXHIDIV20 540   0,64   0,12%
  • IDX80 126   -0,68   -0,54%
  • IDXV30 136   0,26   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,14   -0,09%

PPKM diperpanjang, kemampuan bayar nasabah multifinance bisa terdampak


Senin, 26 Juli 2021 / 13:04 WIB
PPKM diperpanjang, kemampuan bayar nasabah multifinance bisa terdampak
ILUSTRASI. Seorang pekerja membersihkan mobil bekas yang ditawarkan dengan fasilitas pembiayaan di pusat penjualan mobil?Bintaro, Tangerang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi memperpanjang PPKM Level 4 sampai 2 Agustus mendatang. Aturan pembatasan yang berlaku sejak awal Juli lalu dinilai bisa memberi dampak pada kemampuan bayar nasabah multifinance bulan ini.

Misalnya, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang menyatakan perpanjangan PPKM akan mempengaruhi kemampuan bayar nasabah yang akan berdampak pada risiko kredit macet atau NPF perusahaan. Adapun per Juni 2021, NPF CNAF ada di angka 1,43% turun dari periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar 1,77%.

“Efek dari PPKM karena baru berlangsung beberapa minggu kami belum merasakan ada dampak yang cukup signifikan terhadap kemampuan bayar nasabah, tetapi mungkin akan berbeda ceritanya bila PPKM ini diperpanjang dalam jangka waktu yang lebih lama,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman kepada Kontan.co.id.

Ristiawan juga menyebutkan bahwa kemampuan bayar nasabah ini juga akan berpengaruh pada jumlah penarikan unit kendaraan. Menurutnya, tahun ini jumlah penarikan lebih banyak dibandingkan tahun lalu karena kebanyakan nasabah di tahun lalu masih memiliki harapan bahwa pandemi akan berakhir dengan cepat sehingga mereka memilih untuk mengajukan program restrukturisasi. 

Baca Juga: Pandemi masih membayangi bisnis asuransi kendaraan bermotor di tahun ini

“Sekarang kondisi berbeda karena nasabah lebih memilih mengembalikan unit dulu dan berharap mereka akan bisa mengajukan kredit kembali di saat dampak pandemi sudah mulai bisa mereda,” imbuh Ristiawan.

Sekadar informasi, rata-rata unit yang ditarik per bulan di CNAF ada di kisaran 75 unit hingga 100 unit. Sebagai perbandingan, di tahun sebelumnya rata-rata penarikan unit per bulan sekitar 60 unit hingga 70 unit.

Ada juga BCA Finance yang turut mengkhawatirkan NPF bisa meningkat karena kemampuan bayar nasabah berkurang di masa PPKM Level 4 ini. Sampai akhir Juni, NPF BCA Finance ada di level 4,24% dan naik dari posisi di akhir tahun yang ada di level 1,85%.

“Pasti NPF akan naik dan tidak banyak yang bisa dilakukan,” ujar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim.

Meski demikian, Roni menyebut jumlah unit kendaraan yang ditarik akan turun banyak. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan mobilitas dari tim yang dinilai sangat terbatas sehingga aktivitas penarikan tidak optimal.

Sedikit berbeda, Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja justru menilai PPKM ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kemampuan bayar nasabahnya. Menurutnya NPF perusahaan tetap terjaga.

“Dengan sudah adanya akun-akun yang dikasih untuk restrukturisasi, PPKM kali ini tidak terlalu berdampak lagi dengan kemampuan bayar,” ungkap Stanley.

Sementara itu, Stanley bilang jumlah penarikan unit di anak usaha dari Bank Mandiri ini masih berada di level yang sama. Jumlah unit yang sudah ditarik sampai Juni ini kurang lebih sekitar 900 unit.

Selanjutnya: PPKM Level 4 di Jakarta, simak aturan lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×