kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi stabil, bankir yakin kredit modal kerja masih deras di 2019


Minggu, 20 Januari 2019 / 15:35 WIB
Ekonomi stabil, bankir yakin kredit modal kerja masih deras di 2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit modal kerja akan semakin deras di 2019. Tak heran penyaluran kredit ke sektor ini menjadi andalan perbankan. Bercermin kepada analisis uang beredar Bank Indonesia per November 2018, kredit modal kerja menyumbang 46,72% dari total kredit perbankan yang berjumlah Rp 5.185,5 triliun.

Dari sisi pertumbuhan hingga November 2018, kredit modal kerja memimpin yakni 13,6% year on year (yoy) menjadi Rp 2.422,7 triliun. Disusul oleh pertumbuhan kredit konsumsi 11,1% yoy menjadi Rp 1.504,2 triliun. Sedangkan pertumbuhan kredit investasi hanya tumbuh 9,4% yoy menjadi Rp 1.258,6 triliun.

Melihat kinerja tahun lalu, perbankan semakin optimistis kredit modal kerja dalam mencatatkan kinerja yang optimal di 2019 dan menargetkan kredit investasi tumbuh dobel digit. Apalagi bankir percaya kondisi perekonomian Indonesia pada 2019 lebih stabil.

PT Bank OCBC NISP Tbk misalnya, yang tahun ini mematok pertumbuhan kredit modal kerja dobel digit dibandingkan 2018. Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja optimistis penyaluran kredit ke sektor ini dapat tumbuh 10%-15% pada tahun ini.

"Kredit modal kerja untuk di kuartal I-2019 gejolaknya masih banyak baik dalam dan luar negeri. Tapi harapan kita jelang lebaran dan hasil pemilu di kuartal II akan lebih baik. Kemudian eksternal yakni global gonjang ganjingnya mulai mereda, harapannya kredit modal kerja tumbuh dengan baik," ujar Parwati kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Bank dengan sandi saham NISP ini juga masih memprediksi kredit ke modal kerja sepanjang 2019 masih akan mendominasi penyaluran kredit. Tahun ini, Parwati bilang pihaknya akan menyasar ke subsektor manufaktur, jasa, dan komoditas. Meskipun Parwati akan mencermati sektor komoditas.

PT Bank Central Asia Tbk juga yakin kredit modal kerja masih moncer. Lantaran hingga November 2018, kredit ke sektor ini tumbuh 17%-18% yoy. Direktur BCA Santoso Liem menyatakan pertumbuhan kredit modal kerja tersebut didukung antara lain oleh sektor jasa keuangan, bahan bangunan dan besi konstruksi lainnya, jasa usaha serta distribusi, retailer dan toserba.

"Ke depannya BCA akan tetap menjaga kualitas kreditnya agar tetap berada pada level yang sehat, dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, memantau kondisi bisnis dan ekonomi serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kredit serta kemampuan pembayaran utang debitur," ujar Santoso kepada Kontan.co.id.

Santoso, menambahkan BCA juga akan memprioritaskan penyaluran kredit kepada nasabah yang memiliki hubungan dengan bank dan memiliki rekam jejak dan prospek usaha yang baik.

"Kami perkirakan target pertumbuhan kredit BCA pada tahun 2019 secara keseluruhan berada level moderat. Selain itu kami melihat bahwa pada tahun 2019 kredit modal kerja akan tetap stabil sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis maupun kebutuhan nasabah," jelas Santoso.

Sayangnya, Santoso belum merinci angka tepat target kredit modal kerja di 2019 lantaran masih menunggu diskusi dan persetujuan rencana bisnis bank (RBB) dengan regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×