Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekosistem menjadi andalan bank digital, termasuk PT Bank Jago Tbk (ARTO) dalam meningkatkan jumlah nasabahnya demi meraup lebih banyak dana pihak ketiga (DPK). Setidaknya sebanyak 65% jumlah nasabah merupakan kontribusi dari ekosistem yang dijalin dengan mitra strategisnya.
Alhasil, Bank Jago berhasil mencatatkan kenaikan nasabah menjadi 11,1 juta nasabah hingga akhir kuartal I-2024. Jumlah ini naik sekitar 3,6 juta nasabah, atau tumbuh 48% secara tahunan dibandingkan dari jumlah nasabah Bank Jago pada periode yang sama tahun lalu sebesar 7,5 juta nasabah.
Dalam rinciannya, 9 juta nasabah merupakan nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Alhasil kenaikan jumlah nasabah ini turut menopang meningkatnya raupan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago pada Kuartal I-2024 menjadi Rp 13,2 triliun, atau tumbuh 42% YoY.
Baca Juga: Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Melesat 24% Jadi Rp 21,71 miliar di Kuartal I-2024
Dari jumlah DPK tersebut, komposisi dana murah atau current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi simpanan berjangka atau deposito mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan, pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan konsistensi Bank Jago dalam memanfaatkan strategi kolaborasi dengan ekosistem yang terjalin. Hal ini jelas menjadi cara efektif untuk bertumbuh secara solid.
Adapun mitra ekosistem strategis Bank Jago saat ini, di antaranya ekosistem GoTo dengan GoPay Tabungan serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini juga yang membuat sebanyak 65% nasabah funding Aplikasi Jago berasal dari mitra ekosistem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News