kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Ekses Likuiditas Bank Hampir Rp 400 Triliun


Jumat, 23 April 2010 / 10:30 WIB
Ekses Likuiditas Bank Hampir Rp 400 Triliun


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

Bank Indonesia (BI) tampaknya harus lebih cepat menerbitkan kebijakan yang mampu menggiring bank menyalurkan likuiditas ke sektor produktif. Soalnya, dana menganggur yang diputar perbankan di instrumen keuangan terus membesar.

Data BI mencatat, ekses likuiditas di perbankan hingga pekan lalu mencapai Rp 380 triliun. Menurut Halim Alamsyah, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, duit itu menyebar di instrumen moneter Sertifikat Bank Indonesia (SBI) serta operasi pasar terbuka seperti Fine Tune Operasi (FTO) dan Fine Tune Kontraksi (FTK).

Di SBI, dana bank mencapai Rp 236 triliun dari total SBI saat ini yang nilainya Rp 325 triliun. Jika ditambah instrumen FTO, FTK, angkanya Rp 380 triliun. "Itu belum termasuk kepemilikan Surat Utang Negara (SUN) dan piutang bank di pasar uang antara bank," ujar Halim, di Jakarta, Kamis (22/4).

Banjir likuiditas itu menjadi PR BI agar tidak berdampak negatif bagi perekonomian. "Jangan sampai ekses likuiditas dibiarkan terlalu lama berkeliaran," tegas Halim. Maklum, risikonya cukup besar. Para pemegang likuiditas itu bisa saja bermain di pasar valuta asing dan ujung-ujungnya bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Menurut analisa BI, untuk mengurangi ekses likuiditas butuh waktu cukup lama. Dengan cara tradisional, yakni melalui operasi pasar terbuka atau pengerekan suku bunga SBI, butuh waktu 8 - 9 tahun. "Selama rentang waktu tersebut kita harus menghadapi potensi ketidakstabilan jika ada hal-hal yang terjadi di luar dugaan," kata Halim.

Ekses likuiditas cepat habis bila pertumbuhan ekonomi dipacu hingga 8,5%. "Dalam rentang dua tahun, ekses tersebut bisa habis. Namun, pertumbuhan ekonomi sebesar itu tak bisa dalam waktu dekat," kata Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×