kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi Usaha Akan Melambat di Kuartal Akhir


Selasa, 18 November 2008 / 08:36 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Walaupun krisis keuangan global sudah menghantui, ekspansi kegiatan dunia usaha selama kuartal ketiga 2008 masih terjadi. Malah, menurut survei kegiatan dunia Bank Indonesia (BI), ekspansi bisnis periode itu lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya.

Adanya pengembangan usaha oleh para pengusaha itu tecermin pada saldo bersih tertimbang (SBT) Survei Kegiatan Usaha oleh Bank Indonesia kuartal III 2008 yang mencapai 18,09%. Angka itu lebih tinggi daripada SBT kuartal kedua 2008 yang hanya 16,55%.

Angka SBT tersebut lahir dari hasil survei bank sentral terhadap 2.495 perusahaan. Survei itu mencatat, ekspansi usaha terjadi hampir di seluruh sektor ekonomi, antara lain industri pengolahan, sektor keuangan, perdagangan, dan pertambangan. Satu-satunya sektor ekonomi yang mengalami kontraksi usaha alias pertumbuhan negatif hanya sektor jasa.

Direktur Bisnis Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sudaryanto Sudargo menimpali, masih tingginya ekspansi usaha selama kuartal ketiga 2008 juga terlihat dari besarnya kredit yang dikucurkan perbankan. "Pertumbuhan kredit BRI pada kuartal ketiga juga terbilang tinggi," ujarnya.

Menurut Kepala Ekonom Bank BNI Tony Prasentiantono, gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belum mempengaruhi kegiatan usaha kuartal itu. Walhasil ekspansi pun bisa berlangsung.

Patut diwaspadai

Kondisi berbeda akan membayangi kuartal akhir ini. Survei BI memprediksi bahwa pada kuartal akhir 2008 ini dunia usaha masih akan ekspansi, namun mulai melambat. Para responden menilai, resesi ekonomi yang terjadi di berbagai belahan dunia akan memberi tekanan ke perekonomian nasional. "Jadi di kuartal terakhir ini yang patut kita waspadai," ujar Tony menguatkan, kemarin (17/10).

Gubernur BI Boediono mengakui pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir ini memang patut diwaspadai. Kendati begitu sepertinya dia tak mau tampak pesimis. "Namun secara total tahun 2008 mungkin masih cukup baik," kata Boediono. Perkiraan Tony segendang sepenarian dengan Gubernur BI. Walau melambat, roda perekonomian bakal terus berputar.

Sektor ekonomi yang masih bisa ekspansi adalah industri yang berkaitan dengan konsumsi terutama makanan dan minuman. "Tapi penjualan kendaraan bermotor bakal melambat karena industri otomotif ini sangat sensitif terhadap nilai tukar rupiah," jelasnya.

Sudaryanto sepakat dengan perkiraan tersebut. Indikasi ini bisa terlihat dari penyaluran kredit perbankan yang mulai pelan. "Bukan hanya bank yang mengerem, tapi permintaan nasabah juga turun," tuturnya.

Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengakui kondisi ekonomi saat ini tak menguntungkan. Permintaan pasar di dalam dan luar negeri lemah. Repotnya, hingga kini belum ada kepastian kapan krisis ekonomi ini bakal pulih. "Kemungkinan, sampai tahun depan aktivitas kegiatan ekonomi dunia masih belum bisa kembali normal," imbuhnya.

Bambang menilai, hingga kini pemerintah belum bertindak konkret dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. "Kami belum melihat pemerintah merancang kebijakan untuk merangsang permintaan atau konsumsi masyarakat," keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×