Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri BUMN RI Erick Thohir mengapresiasi capaian kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mampu mencetak laba Rp51,4 triliun di sepanjang tahun 2022.
“Keberhasilan BRI dalam mencatatkan laba Rp51,4 triliun tak lepas dari transformasi yang dilakukan, sehingga berbuah efisiensi. Efisiensi ini akan terus kita dorong kepada seluruh perusahaan BUMN sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian ekonomi ke depan,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (10/2).
Erick Thohir juga menyoroti keberhasilan BRI memberikan economic dan social impact kepada masyarakat melalui keberadaan Agen BRILink yang tercatat berjumlah 627 ribu pada akhir 2022.
Baca Juga: Penyaluran Kredit BRI Naik Menjadi Rp 1.139,08 Triliun pada Akhir 2022
“Agen BRILink, itu yang kelasnya sudah juragan, itu income-nya perbulannya bersih Rp20 juta, gaji menteri Rp19 juta," imbuhnya.
"Di samping berhasil membuka lapangan pekerjaan melalui Agen BRILink, BRI sebagai induk holding ultra mikro saat ini telah mengintegrasikan 34 juta nasabah mikro dan ultra mikro. Hal ini sejalan dengan semangat BRI untuk melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan cara se-efisien mungkin," pungkasnya.
Dalam paparan kinerja kuartal IV, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan efisiensi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan.
“Efisiensi tersebut tercermin dari rasio BOPO, CER dan CIR yang membaik dibandingkan periode sama tahun lalu. BOPO tercatat 69,10%, semakin baik dibandingkan BOPO pada akhir 2021 sebesar 78,54%,” jelasnya,
Selain itu, kata dia, Rasio CER juga tercatat semakin membaik dari 50,25% di akhir 2021 menjadi 48,16% di akhir 2022 dan CIR semula 48,56% menjadi 47,38%, yang artinya semakin efisien.
Baca Juga: Cara Ganti Kartu ATM BRI melalui Customer Service Digital dan Cabang Terdekat
“Di samping itu, membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Dampaknya, BRI berhasil menurunkan Cost of Credit dari 3,78% di akhir 2021 menjadi 2,55% pada akhir 2022,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News