Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengakui, sejak 3 bulan terakhir terjadi fenomena makan tabungan yang dilakukan oleh nasabah BTN pada segmen menengah ke bawah.
"Untuk nasabah dengan total dana di bawah Rp 100 juta, terdapat penurunan jumlah saldo tabungan sebesar 5% dari periode Juli sampai dengan September 2024," ungkap Kepala Divisi Retail Funding BTN Frengky Rosadrian kepada kontan.co.id, Senin (14/10).
Di sisi lain, Frengky menyebut, terdapat peningkatan saldo sebesar 8% untuk nasabah dengan total dana Rp 100 juta-Rp500 juta di periode Juli-September 2024.
Adapun hingga September 2024, jumlah simpanan nasabah dengan saldo di bawah Rp 100 juta mencapai 28% dari total saldo tabungan nasabah BTN.
Baca Juga: Tabungan Susut, Fenomena Makan Tabungan masih terjadi di Kelas Menengah ke Bawah
Secara keseluruhan, BTN menargetkan pertumbuhan tabungan sebesar 13% dari posisi Desember 2023. Pertumbuhan ini didapatkan baik dari segmen ritel, BTN Prospera, maupun BTN Prioritas.
Frengky menerangkan, peningkatan tabungan didorong dari 2 (dua) strategi utama, yaitu akuisisi melalui kerja sama payroll dan akuisisi melalui BTN Mobile.
BTN pun terus melakukan pengembangan digital untuk memberikan customer experience yang optimal terutama dalam proses pembukaan produk online dan transaksi digital nasabah.
Di saat yang sama, BTN menguatkan posisi sebagai bank yang menyediakan one stop solution untuk kebutuhan finansial perusahaan.
Selanjutnya: Sejumlah Kandidat Menteri Datangi Kediaman Prabowo, Ada Fadli Zon dan Gus Ipul
Menarik Dibaca: Prodia StemCell Dorong Pengembangan Teknologi Sel Punca
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News