Reporter: Magdalena Sihite | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF) saat ini tengah menunggu kucuran kredit untuk ekspansi kreditnya. Sebelumnya, anak perusahaan Astra Internasional ini sudah mengajukan proposal terkait kucuran kredit kepada International Finance Corporation (IFC).
Dalam situs resmi IFC, kredit yang diajukan FIF setara dengan US$ 150 juta. Pinjaman ini terbagi tiga jenis. Pinjaman pertama atau A1 Loan setara dengan US$ 40 juta dan berjangka waktu 5 tahun. Kredit ini juga mempunyai suku bunga yang tetap.
Pinjaman kedua atau A2 Loan sebesar US$ 10 juta dengan suku bunga tetap (fixed rate). Sama seperti A1 Loan, pinjaman ini mempunyai jangka waktu 5 tahun. Sedangkan pinjaman yang ketiga atau B Loan sebesar US$ 100 juta dengan jangka waktu 4 tahun. Pinjaman ini akan memperluas ekspansi kredit FIF dalam bisnis pembiayaan motornya.
Lebih lanjut dalam situs IFC disebutkan bahwa, pinjaman ini akan membantu FIF melakukan ekspansi kredit ke konsumen dengan pendapatan rendah, diversifikasi sumber pembiayaan dan mengurangi beban bunga pinjaman yang tinggi.
Sayangnya, Presiden Direktur FIF Suhartono belum mau terbuka mengenai pinjaman tersebut. Dia belum mengetahui apakah IFC sudah menyetujui proposal pinjaman kredit FIF. Tapi Suhartono mengaku, pihak IFC yang justru pertama kali menawarkan pinjaman kredit tersebut dan bukan FIF. "Jadi cek saja langsung ke IFC," tutur Suhartono.
Jika pinjaman ini jadi dikucurkan, FIF akan menggunakannya untuk pembiayaan tahun depan. “Soalnya, kebutuhan sumber dana untuk ekspansi kredit tahun ini sudah terpenuhi,” jelasnya.
Hingga akhir semester I 2008, FIF berhasil mengucurkan kredit sebesar Rp 6,3 triliun. Sebanyak 60% dikucurkan untuk pembiayaan sepeda motor di luar Jawa, dan selebihnya di Jawa. FIF memang gencar untuk menggarap pasar luar Jawa. Saat ini, FIF berencana untuk menyasar pasar di Papua dan Aceh yang relatif tidak banyak tersentuh oleh perusahaan pembiayaan yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News