Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Perbankan masih menjadi andalan PT Federal International Finance (FIF) dalam memenuhi kebutuhan pendanaan.
Direktur Pemasaran PT FIF Margono Tanuwidjaja mengatakan, FIF telah mendapatkan komitmen dari Bank Mandiri, Bank Permata, dan Bank Mega untuk memenuhi kebutuhan dana di tahun ini. "Pinjaman dari ketiga bank itu bersifat roll over. Jadi fasilitas ini sudah pernah kami dapatkan di tahun-tahun yang lalu," papar Margono.
Ketiga bank itu akan membantu pendanaan FIF dalam bentuk pinjaman dana segar. Ketiga bank itu juga akan membantu ekspansi usaha FIF dengan melakukan joint financing. Jadi, bank yang menyediakan dana, dan FIF kebagian tugas menyalurkan dana tersebut ke konsumen. Namun Margono mengakui, bunga joint financing masih mahal. "Saat ini, bunganya mencapai 22%," ujar Margono.
Pengelola FIF menargetkan pinjaman perbankan bisa menutup 60% dari seluruh kebutuhan pendanaan mereka. Dalam hitungan FIF, tahun ini mereka membutuhkan pendanaan Rp 11 triliun. Untuk menutup 40% pendanaan yang setara dengan Rp 4,4 triliun, FIF menggunakan dana kas internal.
Per akhir tahun 2008, nilai pembiayaan FIF sebesar Rp 12,5 triliun. Di tahun ini, FIF memprediksi pasar pembiayaan motor akan lesu mengikuti penurunan daya beli masyarakat. FIF memperkirakan omzet pembiayaan sepeda motor di 2009 merosot 20% dibanding 2008.
Itu sebabnya, manajemen FIF memasang target pembiayaan yang lebih rendah 13,64% daripada target di 2008. Sepanjang tahun ini, FIF berambisi menyalurkan pembiayaan hingga Rp 11 triliun atau setara dengan pembiayaan untuk 950.000 unit sepeda motor baru.
Untuk mencapai target itu, FIF akan menyasar segmen khusus. "Seperti program khusus untuk para guru," terang Margono.
Dalam program untuk para guru, FIF memasang bunga efektif sebesar 29% per tahun, lebih rendah daripada bunga efektif yang biasa dikenakan FIF, yaitu 33% per tahun.
FIF berharap bisa membiayai hingga 30.000 unit motor per bulan melalui program untuk para guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News