kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

FIF tertarik membiayai program pascasarjana


Selasa, 11 Februari 2014 / 14:54 WIB
FIF tertarik membiayai program pascasarjana
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini 22/9/2022, Biaya Perpanjang SIM Mulai Rp 75.000


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bagi Anda yang tertarik melanjutkan pendidikan sarjana strata dua (S2), namun masih terbentur masalah biaya, boleh sedikit berharap.

Pasalnya, ada perusahaan pembiayaan yang tengah mempertimbangkan untuk meluaskan lini bisnisnya ke pembiayaan sekolah program pascasarjana.

Adalah PT Federal International Finance (FIF) yang saat ini sedang berandai-andai. Meski masih ide, anak usaha Astra Group itu mengklaim, sudah mendiskusikan peluang bisnis ini ke sekolah-sekolah tinggi di dalam negeri.

“Ini kan, ada usulan rancangan undang-undang multifinance. Salah satunya, memperluas aktivitas usaha multifinance agar bisa juga membiayai usaha mikro, kecil dan menengah. FIF memikirkan membiayai program pendidikan lanjutan bagi lulusan sarjana strata satu (S1),” tutur Suhartono, Direktur Utama FIF, ditemui KONTAN, Selasa (11/2).

Selain bertujuan mulia, yaitu mencerdaskan anak bangsa, lanjut Suhartono, prospek bisnisnya sehat. Peluang kredit mandek cukup mini, mengingat pembiayaannya tidak bersifat konsumtif. Selain itu, ada strategi untuk menekan rasio kredit macet. Misalnya, kesepakatan menahan ijazah nasabah yang sedang melanjutkan studi.

“Ini baru ide awal. Masih mungkin berubah. Namun, yang pasti, kami sangat tertarik membiayai studi lanjutan. Prospek bisnisnya sangat cerah dan mulia, bukan pembiayaan konsumtif,” terang Suhartono.

Sebelumnya, industri multifinance cukup girang dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyalurkan pembiayaan ke UMKM, seperti memodali pembuatan warung kecil atau gerobak. Harap maklum, selama ini, aktivitas usaha industri multifinance terbatas pada pembiayaan konsumen (mobil atau sepeda motor), sewa guna usaha, piutang dan kartu kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×