kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.860   20,00   0,13%
  • IDX 7.315   119,55   1,66%
  • KOMPAS100 1.124   19,70   1,78%
  • LQ45 895   18,01   2,05%
  • ISSI 223   2,33   1,06%
  • IDX30 458   9,21   2,05%
  • IDXHIDIV20 552   12,11   2,24%
  • IDX80 129   1,99   1,57%
  • IDXV30 137   2,18   1,62%
  • IDXQ30 152   3,37   2,26%

Fintech aggregator AturDuit dorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia


Kamis, 07 November 2019 / 18:22 WIB
Fintech aggregator AturDuit dorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia
ILUSTRASI. Keuangan digital. AturDuit, perusahaan fintech aggregator terus berupaya mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia. KONTAN/Muradi/2018/03/15


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AturDuit, Perusahaan finansial teknologi (fintech) aggregator terus berupaya mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan begitu, akses masyarakat terhadap jasa keuangan semakin luas sehingga pada akhirnya akan mendorong ekonomi.

Mitul Lakhani, CEO iMoney Group mengatakan, promosi inklusi keuangan dilakukan melalui penyediaan edukasi keuangan dan literasi di Learning Center AturDuit serta meningkatkan akses terhadap aplikasi produk keuangan yang mudah dipahami dan bisa memenuhi kebutuhan individu.

Baca Juga: Fintech aggregator AturDuit catatkan 12 juta pengguna per tahun

Tak hanya itu, AturDuit juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah mitra untuk membentuk komunitas di lapangan membidik segmen yang selama ini memang kurang terlayani. "Misalnya berkolaborasi dengan Universitas mempromosikan literasi keuangan dan pendidikan," jelas Lakhani pada Kontan.co.id, Rabu (6/11).

Lakhani melihat penetrasi digital di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat dan mudah menerima digitalisasi dalam menjalankan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, layanan aggregator juga akan mudah diterima oleh masyarakat.

Penetrasi digital ini didukung dengan tingkat penggunaan seluler di Indonesia yang cukup besar menempati urutan lima tertinggi secara global yakni 106 juta. Orang Indonesia juga menjadi pengguna media sosial tertinggi ke empat di dunia dan menjadi pemimpin dalam belanja online.

Dengan layanan bisnis yang sekaligus berfungsi untuk mendorong inklusi keuangan ditambah dengan perkembangan digital yang kian pesat, bisnis fintech aggregator menurut Lakhani akan terus berkembang di Indonesia.

Baca Juga: Dari ratusan fintech yang terdaftar di OJK, baru belasan yang berizin

Untuk itu, AturDuit akan terus berupaya meningkatkan layanannya sehingga mendorong pengetahuan masyarakat akan produk-produk keuangan yang pada akhirnya akan mendorong bisnis perusahaan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×