Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Bisnis keuangan menurut Lakhani akan terus berkembang dan akan mengarah pada pada inovasi digital dan pertumbuhan fintech. Hal itu didukung dengan kebijakan nasional yang memungkinkan dan mendorong lembaga keuangan untuk berinovasi menuju inklusi dan digitalisasi.
Bank-bank besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA) telah mengalokasikan ratusan juta dollar untuk inisiatif digitalisasi pada 2019.
Saat ini sudah ada beberapa fintech aggregator yang beroperasi di Indonesia. Namun, AturDuit memiliki strategi untuk bisa mengambil hati masyarakat. Lakhani bilang, pihaknya selalu mengutamakan pelanggan sehingga bisa memastikan dengan benar apa yang dibutuhkan pelanggan tersebut.
Baca Juga: KoinWorks menargetkan penyaluran dana sebesar Rp 5,6 triliun tahun 2020
Menurutnya, cara AturDuit melayani konsumen merupakan perbedaan mencolok dengan kompetitor. Pihaknya benar-benar fokus pada apa yang dibutuhkan konsumen dan membantu setiap fase perjalanan finansialnya.
AturDuit merupakan bagian dari iMoney Group, perusahaan fintech yang berbasis di Kuala Lumpur- Malaysia yang berdiri sejak 2012. Saat ini telah memiliki operasi di 4 negara yakni Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia.
Platform AturDuit menyajikan perbandingan berbagai produk keuangan sehingga bisa membantu konsumen memilih produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan begitu konsumen dapat mempelajari, membandingkan, dan mengajukan permohonan untuk produk-produk keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News