Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia mengklaim telah mencetak laba sejak Januari 2024.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan pihaknya berhasil mencetak laba dengan menerapkan strategi jitu.
"Strateginya, yakni kami cut Opex sampai 40% dibanding tahun lalu, sedangkan pendapatan naik sekitar 5%," ucapnya kepada Kontan, Senin (23/9).
Baca Juga: Fintech Makin Mesra dengan Perbankan
Ivan menerangkan penurunan bunga manfaat untuk fintech lending produktif pada awal tahun ini menjadi 0,1% per hari kalender tak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sebab, pihaknya mengenakan bunga di bawah itu untuk total biaya peminjamannya.
"Rata-rata sekitar 2% per bulan untuk semuanya," ungkapnya.
Untuk ke depannya, Ivan mengatakan Akseleran masih akan menerapkan skema yang sama agar perusahaan masih bisa mencetak laba.
"Kami akan menjaga Opex supaya terus efisien, sambil menaikkan volume penyaluran dan pendapatan kami. Hal penting lainnya, yakni kami menjaga Non Performing Financing tetap rendah," tuturnya.
Baca Juga: Menakar Dampak Pilkada Serentak Terhadap Penyaluran Pembiayaan Fintech P2P
Lebih lanjut, Ivan mengatakan sampai akhir Agustus 2024, pinjaman yang disalurkan Akseleran mencapai Rp 2 triliun. Nilai itu naik sedikit 5%, dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun TWP90 masih rendah sebesar 0,11%.
Sebagai informasi, laba industri fintech lending tercatat terus meningkat secara month to month. Adapun laba fintech lending tercatat sebesar Rp 383,68 miliar per Juli 2024. Namun, laba per Juli 2024 tercatat menurun 9,54%, jika dibandingkan per Juli 2023 yang sebesar Rp 424,14 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News