kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Fintech Akseleran Beberkan Kelebihan Memiliki Lender Perbankan


Jumat, 20 September 2024 / 19:06 WIB
Fintech Akseleran Beberkan Kelebihan Memiliki Lender Perbankan
ILUSTRASI. PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) membeberkan kelebihan memiliki lender perbankan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) membeberkan kelebihan memiliki lender perbankan.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebut selain bunganya murah, likuiditasnya juga melimpah.

"?Oleh karena itu, kami terus menjajaki kerja sama yang saling menguntungkan dengan industri perbankan. Fintech lending tidak bisa berdiri sendiri, partner yang likuiditasnya melimpah adalah perbankan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (20/9).

Ivan menyebut sejauh ini, Akseleran telah menjalin kerja sama dengan 10 bank besar, seperti BCA dan BRI. Dia menerangkan pihaknya  ?akan terus menjalin kerja sama dengan perbankan ke depannya. 

Baca Juga: Menakar Dampak Pilkada Serentak Terhadap Penyaluran Pembiayaan Fintech P2P

Meskipun demikian, Ivan mengatakan tentu tetap perlu ada prinsip kehati-hatian, khususnya dalam menyeleksi calon partner yang bonafide dan prudent. Dia menjelaskan pemain industri fintech lending juga perlu ekstra kerja keras untuk menjaga kepercayaan dari para mitra perbankan.

Terkait dengan likuiditas bank yang mengetat belakangan ini, Ivan menyampaikan pihaknya tak berimbas terhadap isu tersebut. 

"Rasanya kalau bank besar enggak ada isu soal itu, ya karena nilai pinjaman channeling di fintech lending tidak besar. Misalnya, kami pinjaman sekitar Rp 700 miliar dan itu tak seberapa buat bank besar," ungkapnya.

Baca Juga: Tren Penurunan Kelas Menengah Tak Goyahkan Stabilitas Kredit Akseleran

Lebih lanjut, Ivan mengatakan sampai akhir Agustus 2024, pinjaman yang disalurkan Akseleran mencapai Rp 2 triliun. Nilai itu naik sedikit 5%, dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun TWP90 masih rendah sebesar 0,11%.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding loan dari perbankan mencapai Rp 38,61 triliun per Juli 2024. Nilai itu meningkat 47,37%, jika dibandingkan posisi per Juli 2023 yang sebesar Rp 26,2 triliun. 

Selanjutnya: IHSG Terjun 2,05% pada Hari Ini (20/9), BRIS, BBCA, ARTO Paling Banyak Net Buy Asing

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah Periode 19-25 September 2024, Ada Ekstra Diskon Rp 5.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×