kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fitch Pertahankan Rating Asei pada Level IFS A (idn)


Rabu, 25 September 2024 / 17:17 WIB
Fitch Pertahankan Rating Asei pada Level IFS A (idn)
ILUSTRASI. Kantor PT Asuransi Asei Indonesia Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/04/2019.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fitch Ratings Indonesia telah merevisi Outlook Peringkat Nasional Insurer Financial Strength (IFS) PT Asuransi Asei Indonesia (Asei) menjadi negatif dari stabil namun tetap mengafirmasi peringkat di 'A(idn)’. Penyesuaian outlook ini dilakukan setelah diperoleh hasil review Fitch terhadap kinerja keuangan Asei semester I 2024.

Meskipun terjadi penyesuaian, namun Asei berhasil mempertahankan peringkat Nasional IFS 'A'. Fitch menyatakan bahwa peringkat Nasional IFS 'A' menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis relatif terhadap semua kewajiban atau emiten lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.

Outlook negatif mencerminkan penurunan dalam metrik kapitalisasi dan kinerja keuangan. Fitch melihat adanya risiko potensi klaim yang tinggi pada bisnis properti, dan penurunan nilai piutang, akibat keterlambatan pemulihan klaim dari dukungan perusahaan asuransi jiwa dalam bisnis asuransi kredit.

Salah satu indikator rasio keuangan yang menjadi perhatian adalah rasio RBC (rasio modal) Asei yang terjadi lonjakan penurunan dari 265% di tahun 2023 menjadi 208% di posisi Juni 2024.

Baca Juga: Klaim Kesehatan Prudential Indonesia Naik 28% pada Semester I-2024

Direktur Utama Asei Doddy Dalimunthe mengkonfirmasi adanya penurunan rasio modal yang signifikan, namun demikian rasio tersebut masih terjaga dan jauh di atas ketentuan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu minimal 120%.

Dody juga menegaskan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan rasio modal dikarenakan adanya upaya Asei dalam meningkatkan pencadangan klaim yang lebih solid dalam rangka memastikan kecukupan pemenuhan kewajiban pembayaran klaim kepada seluruh pemegang polis.

"Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Asei dalam melindungi dan menjamin hak konsumen atas tuntutan ganti rugi ketika terjadi klaim," kata Doddy dalam keterangannya, Rabu (25/9).

Dalam laporannya, Fitch juga melihat adanya penurunan nilai piutang akibat keterlambatan pemulihan klaim dari dukungan perusahaan asuransi jiwa dalam bisnis asuransi kredit. Dalam menjalankan kegiatan bisnis asuransi kredit, Asei memiliki mitra yaitu perusahaan asuransi jiwa dalam menanggung risiko jiwa (natural death).

Asei selaku penanggung utama memiliki kewajiban di depan untuk membayarkan seluruh kewajiban klaim kepada pihak tertanggung, selanjutnya perusahaan asuransi jiwa membayarkan ganti ruginya kepada Asei sejumlah porsi sharing risiko sesuai kesepakatan yang telah disepakati dalam perjanjian bersama.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Agen, FWD Group Perpanjang Kemitraan dengan INSEAD

Pemulihan recovery klaim dari perusahaan asuransi jiwa saat ini menjadi perhatian. Dody menyebutkan Asei terus melakukan upaya penagihan kepada perusahaan asuransi jiwa atas klaim yang telah dibayarkan lebih dahulu oleh Asei.

Di samping itu mulai tahun 2024 Asei juga terus melakukan perbaikan terhadap tata kelola bisnis Asuransi Kredit termasuk mekanisme dalam melakukan seleksi dan pengelolaan risiko yang sesuai dengan risk appetite perusahaan, dan menyesuaikan dengan ketentuan POJK 20 tahun 2023.

Pencapaian kinerja Asei pada semester I 2024 mencatatkan premi bruto sebesar Rp 129,6 miliar atau mengalami penurunan 15% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan yang signifikan pada lini usaha asuransi kredit yang mencapai 82%. Penurunan ini sebagai dampak dari pelaksanaan program strategis Asei untuk melakukan portofolio balancing bisnis pada asuransi kredit.

Namun demikian untuk lini usaha lainnya Asei mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, seperti asuransi perdagangan tumbuh 26%, asuransi umum tumbuh 84%, dan penjaminan tumbuh 316%. "Tren pertumbuhan ini akan tetap dijaga sampai dengan akhir tahun 2024," kata dia.

Doddy melanjutkan, Asei sebagai anak usaha dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) memperoleh dukungan penuh dalam mendorong peningkatan kapasitas permodalan khususnya dalam menghadapi tahun 2026 dan 2028 setelah berlakunya Peraturan OJK Nomor 23 tahun 2023.

Jumlah Ekuitas Asei pada Semester I 2024 tercatat sebesar Rp 439 miliar. Selain itu, saat ini Asei memiliki pinjaman dana subordinasi dari induk usaha sebesar Rp 407 miliar yang rencananya akan dilakukan konversi seluruhnya menjadi tambahan penyertaan modal kepada Asei di tahun 2025, dan pada tahun 2028 Asei ditargetkan dapat masuk dalam kategori KPPE 2.

Ke depan, Asei optimis dapat membangun positioning sebagai perusahaan asuransi umum yang berkualitas dan profesional dalam menyediakan asuransi keuangan untuk mendukung perekonomian nasional yang memiliki keunggulan kompetitif dengan kualitas produk asuransi yang unggul dan di dukungan sistem teknologi terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×