Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut buka suara terkait peluncuran BPI Danantara. Mengingat, ada tiga bank BUMN yang akan berpindah pengelolaan di bawah badan investasi tersebut.
Seperti diketahui, mayoritas bank BUMN akan menjadi bagian dari 7 perusahaan BUMN pertama yang akan dikelola oleh badan investasi tersebut. Di antaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menegaskan sebagai perusahaan terbuka, yang kepemilikan sahamnya sebagian dimiliki oleh investor selain Pemerintah Republik Indonesia, bank pelat merah tersebut wajib untuk tetap berkinerja baik dan membangun persepsi yang positif terhadap semua investor.
Baca Juga: Menilik Dampak Kehadiran Danantara ke Kinerja Pasar Saham
“OJK meminta bank untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme, serta pelayanan kepada nasabah dalam rangka meningkatkan kontribusi Bank terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan,” ujar Dian dalam keterangan resmi, Senin (24/2).
Dian mengungkapkan peraturan terkait industri perbankan senantiasa memperhatikan prinsip prudential banking yang sesuai pula dengan international best practices yang merupakan konsekuensi Indonesia menjadi anggota G20 & Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).
Alhasil, hal ini menjadi pedoman yang mengikat bagi industri perbankan termasuk bank BUMN dalam setiap aspek bisnis serta meningkatkan integritas dan transparansi pengelolaannya sebagaimana amanat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada saat peluncuran BPI Danantara.
Lebih lanjut, Dian bilang pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian dan atau Lembaga terkait serta industri perbankan mengenai implikasi teknis pembentukan BPI Danantara, termasuk skema lebih lanjut mengenai pengelolaan Bank BUMN oleh BPI Danantara yang akan diatur melalui peraturan turunannya.
“Koordinasi OJK juga dalam rangka memastikan pengelolaan Bank BUMN dijalankan dengan baik, konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Dian.
Baca Juga: Danantara Akan Investasi, Kementerian ESDM Lakukan Pemetaan Hilirisasi Mineral
Dian melihat tiga bank BUMN yang dikonsolidasikan oleh BPI Danantara memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif terhadap perekonomian, tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Laba Bersih dan Kredit posisi Desember 2024.
Ia melihat seluruh indikator tersebut membukukan kenaikan positif dengan kualitas aset yang terjaga baik, permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, sehingga sustainability kinerja ke depan juga dapat diperkirakan terjaga dengan baik.
“Pada 2025, Bank BUMN akan fokus mempertahankan fundamental yang sehat dan menciptakan kinerja yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan strategi yang terarah, inovasi digital, serta pengelolaan risiko yang prudent, Dian bilang bank pelat merah ini optimis dapat menjaga pertumbuhan yang stabil di tengah dinamika kondisi perekonomian global dan domestik, sekaligus memperkuat posisi sebagai pilar utama sektor perekonomian nasional.
Baca Juga: Peluncuran Danantara Tak Cukup Jadi Sentimen Positif Saham Bank BUMN
Ia menjelaskan, bahwa pembentukan Danantara tidak mengurangi kualitas operasional dan layanan perbankan, serta keamanan simpanan masyarakat di bank.
Menurutnya, bank BUMN akan tetap beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta tata kelola perusahaan yang baik.
Selanjutnya: Starbucks PHK 1.100 Karyawan Korporat di Tengah Penurunan Penjualan
Menarik Dibaca: Konsumsi 3 Rempah Ini Untuk Redakan Sakit Perut hingga Mual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News