kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Emditek, Cashlez targetkan 500 pedagang pasar gunakan transaksi nontunai


Rabu, 28 April 2021 / 11:52 WIB
Gandeng Emditek, Cashlez targetkan 500 pedagang pasar gunakan transaksi nontunai
ILUSTRASI. Sesuai dengan inisiatif Cashlez untuk mulai menjajaki pasar tradisional di Indonesia, hari ini, 27 April 2021, Cashlez bersama PT Media Dimensi Teknologi Indonesia (Emditek) meresmikan kerjasama dengan Pasar Bersih Sentul City sebagai mitra pasar pertama.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cashlez menggandeng Media Dimensi Teknologi Indonesia (Emditek) untuk meningkatkan transaksi nontunai 500 pedagang pasar.  Untuk itu, pasar Bersih Sentul City menjadi mitra pasar pertama Cashlez. 

Melalui kerjasama ini, pembeli dapat melalukan pembayaran nontunai menggunakan kartu kredit, kartu debit, QRIS, Virtual Account (VA) dan Cashlez-Link di Pasar Bersih Sentul City yang terdiri dari ruko, kios, los basah, los kering serta foodcourt.

CEO Cashlez Suwandi percaya bahwa sistem pembayaran nontunai akan terus bertumbuh dengan pesat seiring pertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, para pedagang di pasar tradisional pun sudah saatnya untuk mulai mengadaptasi pembayaran non-tunai untuk transaksi sehari-hari.

"Kami menyadari bahwa masyarakat kini sudah mulai terbiasa melakukan pembayaran secara nontunai. Terlebih dalam bulan Ramadhan ini dimana terdapat peningkatan kebutuhan bahan pokok yang membutuhkan berbagai macam pembayaran," kata Suwandi dalam keterangan resmi, Rabu (28/4). 

Dia berharap transaksi nontunai ini akan mengubah perilaku masyarakat juga untuk membeli kebutuhan harian maupun bulanan yang sebelumnya di supermarket atau hypermarket menjadi ke pasar tradisional. 

Baca Juga: Cahslez (CASH) berencana menambah 5.000 merchant baru pada tahun 2021

CEO Emditek Yudi Kusman mengatakan bahwa UMKM merupakan pasar dengan potensi yang sangat besar. Namun masih banyak UMKM yang belum menikmati fasilitas transaksi digital, khususnya di pasar tradisional. 

“Sebagian besar pedagang di pasar-pasar tradisional belum paham dengan baik mengenai transaksi nontunai. Kami sebagai pelaku fintech perlu memberikan pemahaman kepada mereka. Kami yakin hal ini akan mempermudah perluasan nontunai di Indonesia,” tutur Yudi.

Ke depannya penetrasi akan terus diperluas dengan menggandeng lebih banyak pedagang pasar tradisional lain, baik di dalam kota maupun di luar kota, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM di Indonesia.

Baca Juga: Perluas jaringan, Cashlez sasar pasar tradisional di Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×