kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng Fintech, Bank Gencar Salurkan Kredit Secara Digital


Jumat, 22 Juli 2022 / 14:23 WIB
Gandeng Fintech, Bank Gencar Salurkan Kredit Secara Digital
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit secara digital pada tahun ini. Salah satunya dengan menggandeng perusahaan finacial technology (fintech) lending.

Melalui kerja sama tersebut, perbankan berperan sebagai lender atau pemberi pinjaman kepada nasabah fintech. Adapun nilai pinjaman yang disalurkan perbankan mencapai miliaran hingga triliunan rupiah. 

Bank DBS Indonesia misalnya, baru saja menambahkan limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp 2 triliun pada Rabu (20/7) lalu. Nilai itu meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun. 

Hingga saat ini, perusahaan telah menggandeng tiga fintech dan berencana menambah kerja sama dengan partner lain. Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, pihaknya tengah menjajaki kerja sama serupa dengan dua fintech berbeda. 

Baca Juga: Lawan Hoaks, BNI Gandeng Kemenkominfo

"Iya akan ada dua partner tambahan lagi tahun ini. Mungkin, obsesi kami setiap tahun ada dua fintech," kata Rudy di Jakarta, Rabu (20/7). 

Dalam menggandeng partner baru, perusahaan menerapkan prinsip kehati - hatian. Selain itu, perlu juga adanya kesamaan visi dan misi, memiliki jejak rekam yang baik serta berkomitmen terhadap keamanan data.  

Sementara itu, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit UMKM melalui fintech bisa lebih dari Rp 1 triliun pada tahun ini. Untuk itu, bank berlogo pita emas ini akan menambah dua hingga tiga panter baru. 

Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz menilai penyaluran kredit melalui fintech memberikan kemudahan akses bagi UMKM.

"Apalagi, pemerintah telah menargetkan porsi pembiayaan kepada pelaku UMKM mencapai 30% pada tahun 2024," terang Asharaf.

Oleh karena itu, ia berharap penyaluran kredit melalui fintech dapat memperluas target pasar. Dengan begitu, makin banyak nasabah yang mendapat akses pinjaman modal dan proses penyaluran menjadi lebih efisien.

Baca Juga: Dana Kelolaan Nasabah Tajir DBS Naik 18% pada Kuartal II

Bank Neo Commerce juga menyalurkan kredit senilai Rp 60 miliar melalui fintech, 360Kredi melalui skema channeling pada Juni lalu. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menilai, kolaborasi ini selaras dengan upaya perseroan dalam memberikan layanan perbankan secara end-to-end

"Kolaborasi strategis dengan 360Kredi melalui penyediaan pinjaman konsumtif bagi masyarakat maksimal Rp 5 juta, diharapkan dapat memudahkan masyarakat mendapatkan layanan keuangan berupa pinjaman dari sumber terpercaya," jelasnya.

Tak berbeda, Bank Ganesha telah memberikan fasilitas kredit senilai Rp 25 miliar kepada fintech Restock.id melalui skema channeling. Penyaluran pembiayaan kali ini menyasar segmen UMKM berupa inventory financing kepada UMKM.

Kepala Divisi Consumer and Fintech Channel Bank Ganesha, Octavian menilai kolaborasi ini dapat membantu ekspansi bisnis perusahaan serta menjangkau penyaluran kredit kepada pelaku UMKM.

“Karena Restock.id yang memiliki fokus industri yang unik yaitu industri kreatif dan retail fashion berbasis digital,” ujar Octavian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×