kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.809   46,00   0,29%
  • IDX 7.187   52,40   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   11,03   1,01%
  • LQ45 876   7,90   0,91%
  • ISSI 219   2,30   1,06%
  • IDX30 447   3,66   0,83%
  • IDXHIDIV20 540   4,70   0,88%
  • IDX80 127   1,25   1,00%
  • IDXV30 135   1,40   1,05%
  • IDXQ30 149   1,10   0,74%

Gandeng platform digital, penyaluran KUR bisa lebih cepat dan berkualitas


Selasa, 02 Maret 2021 / 17:20 WIB
Gandeng platform digital, penyaluran KUR bisa lebih cepat dan berkualitas
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank BNI, Jakarta, Kamis (21/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/01/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam menggerakkan perekonomian lewat pelaku UKM. Salah satunya dengan meningkatkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp 220 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 253 triliun di 2021. 

Bahkan, pemerintah juga meningkatkan anggaran subsidi bunga KUR sebesar Rp 7,6 triliun pada tahun ini. Agar tepat sasaran dan kredit berbunga rendah ini cepat disalurkan, pemerintah mendorong para bank penyalur KUR menggandeng platform digital untuk melakukan channeling penyalurannya. 

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan latar belakang kolaborasi dengan platform digital agar penyaluran KUR tetap bisa dilakukan saat pandemi. Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa perlu khawatir penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kredit melambat, pendapatan bunga perbankan tergerus di tahun lalu

“Saat ini masih berlangsung dan terus meningkat. Kualitas KUR malah lebih terjamin karena setiap saat bisa dipantau kondisi penjualan nasabah KUR yang bekerjasama dengan platform digital tersebut,” ujar Iskandar kepada Kontan.co.id pada Selasa (2/3).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menjalin kerjasama channeling dengan e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, Begitupun dengan penyedia ride hailing seperti Gojek atau Grab.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan digitalisasi penyaluran KUR merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru dari BRI. Hal ini berdampak positif karena mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pembiayaan. 

“Melalui kerja sama dengan ride hailing ataupun e-commerce serta pemanfaatan big data, maka BRI relatif akan lebih mudah untuk melakukan asesmen dan mendapatkan debitur dengan risiko rendah,” papar Aestika kepada Kontan.co.id pada Selasa (2/3).

Baca Juga: CIMB Niaga sudah pangkas bunga kredit konsumer hingga 250 bps

Ia menjelaskan hingga akhir Januari 2021, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,36 triliun kepada 400.000 pelaku UMKM. Realisasi penyaluran itu setara 6,68% dari kuota yang diterima BRI tahun ini senilai Rp 170 triliun. 

“Sektor produksi mendominasi penyaluran KUR BRI dengan komposisi 56,4%,” tambahnya. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×