kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, BNI merombak target kinerja tahun ini


Selasa, 19 Mei 2020 / 20:06 WIB
Gara-gara corona, BNI merombak target kinerja tahun ini
ILUSTRASI. BNI merevisi target kredit tahun 2020 dari sebelumnya 10%-12% menjadi hanya sebesar 2%-4% saja


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) membuat perbankan merevisi pertumbuhan kinerja di tahun ini. Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang merevisi target kredit dari sebelumnya 10%-12% menjadi hanya sebesar 2%-4% saja secara year on year (yoy).

Direktur BNI Tambok P. Setyawati mengatakan melambatnya kredit tentunya sejalan dengan kondisi ekonomi yang diramal masih akan terdampak pandemi corona yang diprediksi hingga September-Oktober 2020 menurut beberapa analis. "Di semester II ini tentunya kami akan fokus penyaluran pinjaman secara selektif dan fokus ke perbaikan kinerja," ujarnya dalam video conference di Jakarta, Selasa (19/5).

Namun, bukan berarti BNI tak menyalurkan kredit. BNI tetap akan masuk ke sektor-sektor yang masih potensial. Semisal di segmen korporasi ada segmen informasi, teknologi dan consumer goods.

Kemudian beberapa sektor seperti makanan dan minuman, perkebunan, dan sanitasi juga masih terbilang punya potensi. Sedangkan di segmen UKM beberapa sektor seperti telekomunikasi, perdagangan juga dinilai perusahaan potensial.

Baca Juga: Laba Bank BNI masih naik 4,3% jadi Rp 4,25 triliun di kuartal I 2020

Namun, perlambatan kinerja seperti tidak dapat dibendung. Walau tidak merinci, laba BNI bakal tertekan di 2020. Kemungkinan baru di tahun 2021 kinerja BNI akan membaik, walau tidak akan secepat pertumbuhan di tahun 2019 lalu. "Tergantung dari pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19," kata Tambok.

BNI juga akan terus mendorong perubahan bisnis ke digital. "Kami coba dorong fee based income, digital banking, sesuai kebutuhan saat ini. Dan juga efisiensi dari opex (Operational Expense)." imbuhnya.

Dalam presentasi BNI di kuartal I 2020 beberapa target kinerja juga dilakukan penyesuaian. Seperti rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang semula dipatok 2%-2,2% menjadi 3,7%-4,5% tahun ini.

Begitu pula dengan biaya kredit, atau cost of credit (CoC) yang diprediksi akan naik menjadi 3%-3,5% dari sebelumnya 1,2%-1,4%.

Pun, rasio profitabilitas yakni net interest margin (NIM) BNI juga kemungkinan bakal menyusut lantaran penyaluran kredit yang tersendat. Bank berlogo 46 ini menargetkan NIM di level 3,7%-4% saja, dari proyeksi awal tahun yang relatif tinggi yakni 4,9%-5%.

Sebagai tambahan informasi, per kuartal I 2020 realisasi kredit BNI masih tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp 579,6 triliun. Sementara perolehan laba juga masih tumbuh 4,3% yoy menjadi Rp 4,25 triliun dari periode sama setahun lalu nRp 4,07 triliun.

Sementara dari sisi NPL, walau ada kontraksi masih bisa dijaga rendah di posisi 2,4%. Meningkat dari pencapaian kuartal I 2019 sebesar 1,9%.

Baca Juga: Kredit BNI masih tumbuh 11,2% di sepanjang kuartal I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×