kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara pandemi corona, NPL bank kecil terus meningkat


Senin, 06 Juli 2020 / 16:21 WIB
Gara-gara pandemi corona, NPL bank kecil terus meningkat


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sudah mulai dirasakan perbankan. Hal ini tercermin dari laju kredit yang terus melambat dari bulan ke bulan. Di sisi lain, kendati sudah banyak insentif yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat NPL perbankan tetap meningkat. Data terbaru di bulan Mei 2020 tercatat posisi NPL gross sudah menyentuh 3,01%. Posisi ini lebih tinggi dari beberapa bulan sebelumnya yang selalu berada di bawah 3%. 

Nah, kalau dirinci NPL tertinggi ada di kelompok BUKU II yakni sebesar 4,04%. Meski begitu, OJK menyebutkan kalau NPL BUKU I terpantau naik hingga menyentuh 3,9% per Mei 2020. Untuk BUKU I posisi tersebut meningkat dari realisasi di bulan Januari 2020 yang sebesar 2,95%. Sementara untuk BUKU II angka tersebut meningkat dari posisi Januari 2020 yang ada di level 3,89%. 

Baca Juga: Waduh, pertumbuhan kredit di bulan Mei 2020 jadi yang terendah sejak 1998

Sejumlah bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id mengatakan kenaikan NPL tersebut memang tidak dapat dihindari, lantaran risiko kredit memang kadung meningkat akibat pandemi Covid-19. 

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) misalnya yang mencatatkan NPL di level 4,5%. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis NPL masih akan terjaga pada posisi 4,1% di akhir 2020. "Meski terkoreksi akibat belum pulihnya perekonomian sebagai dampak Covid-19, posisi ini masih di bawah ambang batas industri perbankan," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar kepada Kontan.co.id, Senin (6/7). 

Syahdan mengungkap saat ini pihaknya sedang melakukan strategi penurunan NPL dengan empat pilar. Antara lain, penagihan, restrukturisasi, lelang dan hapus buku (write off). Di sisi lain perseroan tetap mendorong ekspansi kredit secara selektif untuk menopang rencana ekspansi. 

Di sisi lain, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) saat ini mencatatkan NPL 2,1% hingga akhir Mei 2020 lalu. Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu menjelaskan saat ini tren NPL memang harus diwaspadai lantaran pertumbuhan kredit terus melambat. 

"Akibatnya rasionya (NPL) bisa meningkat, oleh karena itu untuk menahan NPL, monitoring kredit harus ditingkatkan," jelasnya. 

Bank yang sudah menjadi bagian dari Salim Group ini juga akan fokus menjaga kualitas aset sampai akhir tahun agar NPL tidak meningkat terlalu tajam. Dus, pada penghujung 2020 Bank Ina optimistis NPL akan tetap terjaga di bawah 2,5%.

Baca Juga: OJK Jaga Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Di Masa Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×