Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berhasil melakukan penguatan modal dengan cara Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Private placement tahap kedua tahun 2021 itu berhasil menghimpun dana senilai Rp 93,79 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD ini setelah dikurangi biaya-biaya terkait pelaksanaannya, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk memperkuat permodalan. Juga mendukung pertumbuhan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
“Total jumlah saham tambahan sebanyak 586,2 juta lembar saham baru dengan harga pelaksanaan senilai Rp 160 per saham. Tanggal penerbitan saham baru pada 6 Mei 2021 dan tanggal pencatatan saham pada 7 Mei 2021,” tulis Direksi Bank Victoria dalam pengumuman hasil pelaksanaan PMTHMETD melalui portal Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/5).
Baca Juga: Inovasi jadi kunci OVO bisa bertahan saat pandemi
Adapun modal ditempatkan dan disetor Bank Victoria sebelum transaksi berjumlah 8,95 miliar lembar saham. Sedangkan jumlah PMTHMETD adalah sebesar 586,2 juta lembar saham, sehingga total modal ditempatkan dan disetor Tbk setelah transaksi menjadi 9,53 miliar lembar saham.
Terdapat enam pihak yang menjadi pembeli pada private placement Bank Victoria ini. Keenam pihak tersebut memiliki hubungan terafiliasi dengan persero.
Pertama, PT Regis Pratama Indonesia dengan jumlah pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 169,95 juta lembar saham atau sebesar Rp 27,19 miliar. Kedua, PT Victoria Insurance Tbk menyerap 143,75 juta lembar saham setara Rp 23 miliar.
Ketiga, PT Victoria Alife Indonesia dengan jumlah pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 103,12 juta lembar saham atau sebesar Rp 16,5 miliar. Keempat, PT Victoria Investama Tbk menyerap 62,5 juta lembar saham setara Rp 10 miliar.
Baca Juga: Bank Bukopin (BBKP) akan rights issue sebanyak-banyak 35,21 miliar saham
Kelima, PT Emperor Finance Indonesia dengan jumlah pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 62,5 juta lembar saham atau sebesar Rp 10 miliar. Keenam, PT Prolestari Megapersada menyerap 44,37 juta lembar saham setara Rp 7,1 miliar.
Selanjutnya: OJK terbuka dengan pemodal asing yang dirikan bank digital di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
