kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gelombang Akuisisi Bank-Bank Kecil oleh Perusahaan Fintech Terus Berlanjut


Rabu, 02 Maret 2022 / 12:06 WIB
Gelombang Akuisisi Bank-Bank Kecil oleh Perusahaan Fintech Terus Berlanjut
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang akuisisi bank-bank kecil oleh perusahaan teknologi finansial alias fintech, terus berlanjut. Terbaru, Modalku, funding societies milik Funding Asia Group dan PT Modalku Indonesia Makmur mencaplok saham PT Bank Index Selindo (Bank Index).

Namun, pembelian saham Bank Index oleh Modalku ini dikabarkan tidak menyebabkan terjadi perubahan pengendalian dalam tubuh Bank Index.

VP Head of Marketing Communications Modalku Ariani Hadioetomo mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa berkomentar lebih lanjut terkait kepemilikan saham di Bank Index. Namun, ia membenarkan adanya niatan untuk memperluas bisnis dengan menyajikan layanan perbankan digital atau neobank.

"Sejalan dengan pendanaan Series C+ yang diraih, Grup Modalku akan memperluas bisnis menuju neobanking untuk mendukung UMKM lebih maksimal," ujar Ariani kepada Kontan.co.id, Senin (28/2).

Baca Juga: Modalku Beli Saham Bank index, Perluas Bisnis ke Bank Digital?

Sebelumnya, sejumlah fintech juga sudah ramai masuk mencaplok perbankan. Akulaku saat ini sudah menjadi pengendali PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), Kredivo juga sudah jadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), Ajaib masuk ke PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dan WeLab telah mengakuisisi Bank Jasa Jakarta. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan melihat maraknya akuisisi bank yang dilakukan fintech lantaran perusahaan teknologi finansial butuh bank untuk mempercepat pemasaran produknya.

Di sisi lain,  bank juga membutuhkan modal dari investor untuk memenuhi ketentuan dari regulator terkait modal inti dan membutuhkan butuh sistem fintech untuk dapat diterapkan agar bisa bersaing dari sisi teknologi sehingga lebih efisien. 

"Itulah kenapa bank dan fintech akan menciptakan sinergi dan saling menguntungkan. Dampak positif bagi bank adalah tambahan modal dan teknologi digital yang dibawa oleh fintech ke bank," terang Trioksa pada Kontan.co.id.

Peluang bertambahnya fintech masuk ke bank masih terbuka. Menurut Trioksa, fintech tentu melihat peluang bisnis untuk masuk ke bank terutama bila melihat kebutuhan modal inti minimum.

"Sementara aliran dana ke fintech lumayan besar yang perlu disalurkan ke industri keuangan untuk mempercepat penetrasi pasar," kata Trioksa. 

Baca Juga: Menuju Bank Hybrid, Bank BJB Gandeng 2 Perusahaan IT Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×