Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Lantaran asuransi swasta makin banyak menekuni bisnis surety ship, PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) mengubah komposisi lini bisnis. Tahun ini asuransi pelat merah ini tidak terlalu mengandalkan surety ship namun bisnis kontra bank garansi (KBG). Maklum rate surety ship makin ketat di tengah memanasnya persaingan.
Salah satu caranya, ASEI menjalin kerja sama penjaminan KBG dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Plafon penjaminan kerja sama ini senilai Rp 1 triliun untuk tahun 2012. Indra Noor Direktur Operasional ASEI bilang, potensi KBG lebih besar sekarang ini. "Banyak yang meminta jaminan kontra bank garansi daripada surety ship tapi dengan bank BUMN," ujarnya pada Rabu (30/5).
Agung B Setiawan, Direktur surety ship ASEI menambahkan, kontribusi lini bisnis surety ship tahun ini bakal berubah. Tahun lalu surety ship berkontribusi 60%, dan kontra bank garansi 40% terhadap total pendapatan lini bisnis surety ship. Namun tahun ini diperkirakan surety ship menyusut tinggal 40% dan kontra bank garansi 60%. Sebab lebih banyak peminat KBG ketimbang surety ship. "Surety ship kadang susah bahkan ada asuransi yang tidak komitmen makanya banyak pilih bank garansi," terang Agung.
Sebagai tambahan, sampai pertengahan Mei 2012 total premi ASEI sekitar Rp 466 miliar. Kontribusi lini asuransi ekspor Rp 14,08 miliar, asuransi kredit Rp 34,76 miliar, surety ship dan bank garansi Rp 18,97 miliar, asuransi umum Rp 390,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News