Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren teknologi digital juga diikuti perusahaan asuransi untuk menunjang kinerja bisnis.
PT AXA Financial Indonesia (AFI) misalnya, baru-baru ini meluncurkan aplikasi Emma by AXA, yang diharapkan mampu memudahkan nasabah maupun masyarakat dalam mengelola polis. Selain itu, aplikasi Emma juga menyediakan ragam informasi keuangan dan juga kesehatan.
Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, Niharika Yadav mengatakan, Emma menyuguhkan layanan digital nasabah secara lengkap. Mulai dari informasi polis, investasi, harga unit, status klaim asuransi, layanan telekonsultasi, informasi solusi perlindungan, daftar rumah sakit rekanan hingga video home work out.
“Emma juga menyajikan fitur inspirasi gaya hidup sehat, tips pengelolaan keuangan dan tren gaya hidup dalam satu platform,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/8).
Baca Juga: Soal Spin Off Unit Syariah, Begini Rencana Dua Asuransi Miliki Grup Astra
Sebelumnya, aplikasi ini hanya ditemukan melalui web base saja dan kini dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang tentunya lebih lengkap.
PT BNI Life Insurance juga terus mengembangkan aplikasi digitalnya yakni Plan Blife maupun aplikasi dari entitas induknya yakni BNI Mobile Banking.
“Dilihat dari sisi bisnis, penjualan BNI Life melalui platform digital baik melalui kerjasama dengan BNI maupun dengan partner lain meningkat cukup besar dibanding tahun lalu,” ujar Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada Kontan.
Eben menyebutkan, keunggulan aplikasi Plan Blife dan BNI Mobile Banking adalah nasabah dapat melakukan seluruh proses pembelian asuransi secara mudah, murah dan cepat.
“Tentunya hal ini berdampak baik terhadap perusahaan, di mana tingkat penetrasi asuransi BNI Life kepada nasabah BNI,” terangnya.
Eben menuturkan, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) jumlah nasabah yang membeli produk asuransi BNI Life melalui platform digital sudah mencapai sekitar 40.000 polis.
“Untuk pengembangan aplikasi dibutuhkan investasi yang tidak sedikit, namun diyakini hal ini dapat menjadi saluran distribusi baru bagi perusahaan yang harus terus dikembangkan,” tandasnya.
Tak ketinggalan, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menyebut, pengembangan aplikasi digital Generali terus dilakukan. Saat ini, proses nasabah sudah dilakukan end to end melalui digital.
Chief Marketing and Customer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama menyatakan bisnis dilakukan berfokus pada optimasi teknologi dengan konsep high touch dan high tech.
“Dua konsep besar ini berarti Generali terus fokus pada sentuhan langsung kepada nasabah karena kami percaya nasabah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Namun di saat yang sama kami terus mengoptimalkan teknologi secara digital untuk proses yang lebih cepat dan eifisien,” ujarnya kepada Kontan.
Vivin mengungkapkan, perkembangan aplikasi digital yang dilakukan terlihat dari calon nasabah bisa melakukan konsultasi online, pengajuan polis, hingga pembayaran premi pertama melalui aplikasi iPropose dengan aman dan terverifikasi.
“Untuk nasabah, kami memiliki aplikasi Gen iClick sehingga mereka bisa dengan mudah melakukan transaksi polis hingga pengajuan klaim secara online. Generali Indonesia juga memiliki asuransi online yang 100% diakses secara digital, yakni ALIVE by Generali dan Akuberbagi.com untuk yang berbasis syariah,” ujarnya.
Dia bilang, hingga saat ini sebagian besar transaksi polis seperti pengajuan polis hingga proses klaim sudah dilakukan secara digital.
“Berbagai inovasi yang kami kembangkan merupakan bagian dari investasi jangka panjang agar bisa semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki masa depan lebih aman,” imbuhnya.
Baca Juga: Susun Roadmap Perasuransian 2023-2027, Apparindo: Kurangi Adopsi Produk Asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News