kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot kredit mikro, BRI berkongsi dengan PNM, Pegadaian dan LinkAja


Jumat, 28 Februari 2020 / 18:44 WIB
Genjot kredit mikro, BRI berkongsi dengan PNM, Pegadaian dan LinkAja


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat perusahaan pelat merah siap berkongsi untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro. Mereka adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja.

Khususnya BRI, PNM dan Pegadaian telah mengantongi amanat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan kredit mikro. Sama-sama menggarap segmen mikro, maka itu kementerian bentuk kongsi demi memperluas pemasaran, efisiensi serta adanya sinergi antar lembaga.

Pangsa pasar BRI memang utamanya ada di segmen UMKM dan menjadi bank yang mendapat alokasi kredit usaha rakyat (KUR) terbesar. Tahun ini segmen mikro tetap akan jadi andalan perseroan untuk mendorong pertumbuhan kredit hingga 12%.

Baca Juga: BRI kaji menurunkan suku bunga KPR

Sementara Pegadaian juga punya program serupa, menyalurkan pembiayaan ke segmen mikro melalui program kredit Ultra Mikro (UMi) yang menargetkan pelaku usaha yang tak terjangkau KUR. Program serupa bertajuk Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) juga dimiliki PNM.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengaku, melalui kerjasama ini bisa mengoptimalkan penyaluran UMi. Terlebih, pembentukan kongsi tersebut akan mengkonsolidasi sumber daya yang dimiliki masing-masing perusahaan.

Ia menyebut BRI mempunyai sumber daya yang menyokong penyaluran mikro mulai dari jaringan, dukungan digital melalui sistem BRILink. Ini merupakan perluasan layanan BRI dengan menggandeng nasabah menjadi agen yang kini mencapai 400.000-500.000 orang.

“Dengan begitu PNM maupun Pegadaian bisa menggunakan jaringan dan agen BRILink untuk mengumpulkan kredit. Sementara pembayaran non-tunai melalui LinkAja,” kata Harianto kepada Kontan.co.id, Jumat (28/2).

Selain jaringan, Pegadaian dan PNM juga bisa memanfaatkan sistem penilaian kredit dari BRI dan LinkAja. Dengan begitu, proses bisnis kali ini bisa terkoneksi secara digital sehingga lebih efisien. Bahkan produk UMi dan tabungan emas Pegadaian bisa diakses melalui BRILink.

Menariknya, produk tabungan emas Pegadaian bisa ditawarkan kepada nasabah-nasabah PNM. Sementara produk Mekaar PNM juga ditawarkan kepada pegawai-pegawai Pegadaian.

Dengan kerjasama ini PNM menargetkan penambahan jumlah nasabah dan penyaluran kredit. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, tujuan kerjasama ini adalah untuk mempercepat perluasan penerima pembiayaan yang potensinya masih besar serta peningkatan dukungan pemberdayaan kepada sektor ultra mikro.

“Dasar semangatnya semua sama, peningkatan layanan kepada Ultra Mikro, dan tentunya juga sebagai bagian dari inovasi dan pengkinian proses bisnis serta upaya peningkatan profit semua korporasi peserta sinergi,” jelas dia.

Baca Juga: BRI tawarkan promo tiket pesawat ke Eropa

Untuk saat ini, kerjasama tersebut masih tahap konsolidasi. Beberapa perusahaan akan masuk tahap penyelarasan (aligning) dan piloting yang diharapkan bisa segera teralisasi. Menurutnya, ada perusahaan yang segera menyaluran kredit Mikro pada April hingga Juni 2020.

Sementara Chief Marketing Officer LinkAja Edward Kilian Suwignyo belum mau menjelaskan secara rinci terkait kerja sama ini. Alasannya, kerja sama ini masih dibicarakan dengan pihak-pihak internal perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×