kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Genjot kredit, sektor pangan harus dibenahi


Jumat, 13 Februari 2015 / 17:53 WIB
Genjot kredit, sektor pangan harus dibenahi
ILUSTRASI. Kenali beberapa dampak dan efek buruk kurang tidur yang ternyata mengganggu kesehatan tubuh hingga mental.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perlu ada perhatian khusus pada sektor pangan seperti pertanian, peternakan dan perikanan untuk mendongkrak pertumbuhannya. Karena, sektor ini memiliki potensi bisnis yang besar jika dikelola dengan baik. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan, ada sejumlah tantangan yang perlu diperbaiki agar sektor pangan ini menerima pinjaman bank.

OJK mencatat, kredit perbankan kepada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan, peternakan, kelautan, dan perikanan masih kecil, namun menujukan peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun 2014, kredit perbankan pada sektor pangan ini mencapai Rp 212 triliun atau 5,8% dari total kredit atau tumbuh sebesar 19,5%. "Untuk tahun ini diperkirakan tumbuh 20,3% atau senilai Rp 43 triliun," kata Muliaman, pada paparan rilis, Jumat (13/2).

Adapun faktor-faktor penghambat pembiayaan sektor pangan di antaranya pertama, akses keuangan yakni keterbatasan jangkauan jaringan lembaga keuangan, produk keuangan yang tiak sesuai dengan karakteristik usaha sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu, ketiadaaan jaminan dan administrasi yang rumit.

Kedua, ketersediaan informasi dan rendahnya literasi keuangan, banyak UMKM yang kekurangan informasi terkait sumber pembiayaan, mekanisme dan syarat pembiayaan. Hambatan lainnya, kurangnya sosialisasi dan edukasi, tidak tersedianya database calon debitur, dan kepercayaan perbankan pada sektor kemaritiman relatif rendah

Ketiga, linkage dan sinergi. Perlu dukungan program pemerintah, perlu linkage antara bank dengan perusahaan asuransi, pegadaian, perusahaan penjaminan kredit daerah, BPR, dan koperasi, serta dukungan perusahaan telekomunikasi

Keempat, iInfrastruktur. Hambatan infrastruktur diakibatkan kurang meratanya ketersediaan jaringan telekomunikasi dalam mendukung jangkauan layanan keuangan, rendahnya pemanfaatan teknologi dalam pengembangan usaha pertanian, peternakan, dan perikanan, serta dukungan regulasi sektor jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×