kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot penetrasi pasar, Cigna Indonesia lakukan diversifikasi distribusi


Kamis, 12 November 2020 / 08:55 WIB
Genjot penetrasi pasar, Cigna Indonesia lakukan diversifikasi distribusi


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Dari sekitar 262 juta populasi di Indonesia, 50 persen di antaranya atau sekitar 132,7 juta jiwa adalah pengguna internet, 106 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial, serta 92 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial melalui aplikasi mobile. Hal ini memperlihatkan tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi dan respons real time yang cepat dan tepat, serta keinginan mereka untuk mendapatkan kemudahan akses dan layanan di mana pun dan kapan pun.

Kemajuan teknologi juga ikut mempengaruhi perilaku konsumen menjadi pembeli cerdas. Konsumen mencari pengalaman melebihi produk dan jasa yang mereka gunakan. Digitalisasi mengubah model bisnis dan pola berpikir konsumen. Bisnis apa pun yang ada akan mengalami disruption di era digital, perusahaan yang bergerak lebih gesit akan memenangkan kompetisi. Hal ini membuat pasar Indonesia semakin menjanjikan, termasuk bisnis asuransi.

Seperti diketahui, industri asuransi turut terpukul dampak pandemi Covid-19. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan pendapatan industri asuransi jiwa pada semester I-2020 sebesar Rp 72,57 triliun, turun 38,7 % dibandingkan capaian pada periode sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 118,3 triliun.

Baca Juga: Dapat Rp 2,2 triliun hasil jual Citos, ini yang akan dilakukan Jiwasraya

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon memaparkan, penurunan paling tajam terjadi pada hasil investasi yang turun 191,9 % dari Rp 22,82 triliun pada semester I-2019 menjadi negatif Rp 20,97 triliun. Namun, lanjut dia, apabila kinerja secara kuartal tahun ini dibedah, kinerja hasil investasi pada kuartal II 2020 yang mencapai negatif Rp 20,97 triliun itu membaik jika dibandingkan kuartal I 2020 yang mencapai negatif Rp 47,04 triliun.

Penurunan juga dikontribusikan oleh pendapatan premi yang menurun 2,5 % pada semester I 2020 jika dibandingkan semester II 2020, dari Rp 90,25 triliun menjadi Rp 88,02 triliun. Sementara itu, total aset juga mengalami penurunan menjadi Rp 493,99 triliun dari Rp 550,19 triliun atau turun 10 %.

Untuk kinerja realisasi klaim dan manfaat yang dibayarkan perusahaan asuransi mencapai Rp 64,54 triliun atau melambat 1,9 % dibandingkan periode sama 2019 yang mencapai Rp 65,77 triliun.

Selanjutnya: Mempermudah pemegang polis dan mitra bisnis, Jasindo kembangkan 4 aplikasi ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×