CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.285   41,06   0,57%
  • KOMPAS100 1.122   4,85   0,43%
  • LQ45 885   -1,53   -0,17%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,31   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -3,13   -0,57%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 138   -1,22   -0,88%
  • IDXQ30 153   -0,64   -0,42%

Genjot premi di tengah pandemi, Jasindo atur strategi


Senin, 10 Agustus 2020 / 14:42 WIB
Genjot premi di tengah pandemi, Jasindo atur strategi
ILUSTRASI. Asuransi Jasa Indonesia alias?Asuransi Jasindo


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi ikut tersendat karena terimbas oleh pandemi covid-19. Hal itu dibuktikan oleh catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengklaim pertumbuhan asuransi minus 10%. Oleh karenanya, pemerintah beserta jajaran terkait tengah menggenjot kredit untuk memperbaiki kinerja asuransi.

Menyikapi hal itu, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo merancang strategi untuk menggenjot premi di semester II ini. Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara menyebutkan, di semester ini pihaknya akan melakukan peningkatan asuransi kendaraan, melalui agen yang tersebar di seluruh cabang Jasindo.

Baca Juga: Platform kredit digital bantu pedagang kecil dengan keringanan cicilan

Diwe bilang, sampai saat ini pihaknya mencatat salah satu kerugian terbesar berasal dari premi kendaraan bermotor. Meski OJK akan melakukan perbaikan di lini bisnis kredit, namun tak signifikan dapat mendorong penjualan kredit baru.

“Diprediksi, pandemi akan berakhir di akhir tahun ini, sehingga membuat perusahaan akan berhati-hati dalam memberikan kredit,” ujarnya kepada Kontan.co.id (10/8).

Lanjut ia, adapun strategi lain yang dilakukan pihaknya akan menggabung produk asuransi kesehatan, dengan asuransi kebakaran. Menurutnya, asuransi kebakaran mempunyai potensi besar.

Oleh sebabnya, perusahaan menargetkan tahun ini dapat menghimpun premi Rp 6,393 triliun. “Kontribusi premi asuransi kerugian salah satunya disebabkan oleh premi kendaraan bermotor. Sehingga, Jasindo berencana untuk menggabungkan produk kesehatan dengan kebakaran, karena dari sebelumnya kontribusi asuransi kebakaran sangat besar,” pungkasnya.

Baca Juga: Mayoritas emiten asuransi umum alami penurunan laba di semester I-2020

Asal tahu saja, sebelumnya Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kredit akan menambah perputaran uang di masyarakat.

Hanya saja, pemain asuransi akan melakukan seleksi risiko yang lebih ketat, dengan memperhatikan loss ratio obyek pertanggungan sebelum menerbitkan polis. “Ini sebagai bentuk mitigasi risiko, agar solvabilitas perusahaan asuransi dapat terjaga dan berpotensi untuk profit,” kata Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×