Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski masih dibayangi kekhawatiran kewajiban pelaporan data transaksi kartu kredit ke kantor pajak diyakini tak akan menyurutkan hasrat nasabah menggesek kartu kredit di bulan puasa dan Lebaran tahun ini.
Sejumlah bankir berani memprediksi, kenaikan transaksi bisa naik 5%-20% dari bulan biasanya. Harapannya: Ramadan dan Lebaran bisa mengungkit bisnis transaksi kartu kredit yang sempat turun April lalu.
Head of Retail Banking Product Bank CIMB Niaga Budiman Tanjung bilang, kenaikan transaksi terjadi karena masyarakat butuh alat pembayaran yang memberikan kemudahan, yang tak bisa dinikmati lewat penggunaan uang tunai. Makanya, CIMB Niaga yakin bisa mencetak pertumbuhan, baik dari jumlah transaksi maupun volume sebesar 5%.
Di Bank Central Asia (BCA), tren kenaikan transaksi kartu kredit bahkan sudah mulai teras Mei 2016. Di bulan itu, nilai transaksi kartu kredit di BCA naik 10% menjadi Rp 4,5 triliun dari April 2016 yang senilai Rp 4,05 triliun.
Peningkatan transaksi bersumber dari kenaikan pola konsumsi, utamanya di restoran, hipermarket, fesyen, perjalanan dan hotel. “Ada kenaikan meski tak signifikan karena faktor ekonomi," ujar Santoso Liem, Head of Consumer Card BCA.
SVP Consumer Loans Bank Mandiri Harry Gale bilang, di Bank Mandiri kenaikan transaksi akan terasa dua pekan sebelum Lebaran. “Pertumbuhan volume transaksi kartu kredit diprediksi naik 10% dibandingkan transaksi rata-rata Rp 2,5 triliun perbulan,” imbuh Harry.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) bahkan memprediksi lonjakan transaksi kartu kredit 20% di Lebaran. Kata Direktur Konsumer Banking BRI Sis Apik Wijayanto, Ramadan hingga Lebaran tahun ini, transaksi kartu kredit BRI bisa sampai Rp 600 miliar, naik dari bulan biasanya Rp 400 miliar–Rp 500 miliar.
Direktur Kartu Kredit & Personal Loan Bank Mega, Dodit Wiweko Probojakti Dodit menduga, bulan ini hingga Lebaran nanti pertumbuhan transaksi kartu kredit bisa 10%–15%. "Di Bank Mega, transaksi kartu kredit di grosir naik 20%," imbuh Dodit.
Bank Negara Indonesia (BNI) juga memperkirakan pertumbuhan transaksi kartu gesek antara 15%–20% di sepanjang Ramadan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
